Dinas Kesehatan Kabupaten Lebak, Banten, mengajak masyarakat setempat melaksanakan gotong royong untuk pencegahan penyakit demam berdarah dengue (DBD) seiring dengan curah hujan cenderung meningkat.
"Kami minta masyarakat yang tinggal di lingkungan pemukiman agar rutin setiap pekan melaksanakan gotong royong untuk menjaga kebersihan lingkungan sehingga dapat memutus mata rantai penyebaran DBD itu," kata Kepala Bidang Pemberantasan Penyakit Menular dan Penyehatan Lingkungan Dinas Kesehatan Kabupaten Lebak dr Firman Rahmatullah di Lebak dalam keterangan di Lebak, Selasa.
Baca juga: Bupati Lebak ajak warga kokohkan persatuan dan kesatuan bangsa wujudkan kesejahteraan
Kasus penyebaran DBD di Kabupaten Lebak selama Januari-November 2022 tercatat 669 kasus dan empat di antaranya dilaporkan meninggal dunia.
Sebanyak 669 kasus DBD itu, tersebar di Kecamatan Rangkasbitung 250 kasus dengan empat meninggal dunia, Kalanganyar (49), Cibadak (82), Warunggunung (25), Cikulur (17), Maja (23), Curugbitung (19), Sajira (24), Cipanas (46), Lebakgedong (11), Muncang (8), Sobang (5), Cimarga (23), Leuwidamar (8), Bojongmanik (2), Cileles (8), Gunung Kencana (4), Malingping (17), Banjarsari (1), Wanasalam (9), Cijaku (6), Panggarangan (3), Cihara (3), Bayah (14), Cilograng (2), Cibeber (9), dan Cirinten (1).
"Kami minta warga agar waspada penyebaran DBD seiring curah hujan meningkat," katanya.
Ia mengajak masyarakat gotong royong menjaga kebersihan lingkungan, seperti mengatasi tumpukan sampah di selokan sehingga arus air berjalan lancar.
Terhadap sampah dan kaleng yang terdapat air hujan diatasi agar tidak menjadi tempat berkembang biak nyamuk DBD.
Masyarakat juga melakukan gerakan pemberantasan sarang nyamuk (PSN) dengan 3M (Mengubur, Menguras, dan Menutup) barang-barang bekas dan pemberian abate.
"Gerakan kebersihan lingkungan itu cukup efektif memutus mata rantai penyebaran penyakit DBD, karena jentik-jentik nyamuk Aedes aegypti tidak berkembang dan mati," ujarnya.
Pihaknya mewaspadai penyebaran penyakit menular sehingga petugas medis di seluruh puskesmas dapat melakukan sosialisasi edukasi untuk pencegahan penyakit DBD yang bisa mematikan itu.
Selain itu melaksanakan tindakan preventif dan kuratif jika positif terjangkit DBD.
"Kami minta warga dapat melaksanakan gotong royong dan menjaga kebersihan lingkungan agar tidak berkembang kasus DBD itu," katanya.
Selama ini, ujar dia, penyebaran DBD di wilayah padat penduduk, di antaranya Rangkasbitung, Cipanas, Malingping, Maja, Warunggunung, Cibadak, Gunungkencana, dan Sajira.
"Kami memperkirakan tahun ini kasus DBD meningkat dibandingkan tahun lalu, karena curah hujan sepanjang 2022 cukup tinggi," katanya.
Sejumlah warga Kompleks Pendidikan Rangkasbitung Kabupaten Lebak mengatakan bahwa masyarakat setempat setiap pekan melaksanakan gotong royong untuk mencegah DBD.
"Kami dan warga memiliki kepedulian untuk menjaga kebersihan lingkungan dengan gotong royong itu," kata Agustaman, warga Kompleks Pendidikan Rangkasbitung Kabupaten Lebak.