Dinas Kesehatan Kabupaten Lebak, Provinsi Banten mengajak masyarakat membudayakan pola hidup sehat untuk mencegah penyakit diabetes melitus atau penyakit yang ditandai kadar gula darah tinggi pada tubuh manusia.
"Kita meyakini dengan pola hidup sehat dipastikan bisa terhindar dari penyakit gula itu," kata Kepala Bidang Pencegahan Penyakit Menular dan Kesehatan Lingkungan Dinas Kesehatan Kabupaten Lebak dr Firman Rahmatullah di Lebak, Sabtu.
Baca juga: BPBD Kabupaten Lebak imbau warga waspadai bencana hidrometeorologi
Baca juga: BPBD Kabupaten Lebak imbau warga waspadai bencana hidrometeorologi
Budaya pola hidup sehat, katanya, bermanfaat bagi produktivitas keberlangsungan hidup manusia dan bisa meningkatkan usia harapan hidup (UHH).
Pemerintah daerah dalam berbagai pertemuan dan kegiatan selalu mengajak masyarakat sehari-hari dapat membudayakan pola hidup sehat, karena bisa mencegah berbagai penyakit menular dan penyakit tidak menular (PTM).
Meski penyakit diabetes melitus dari keturunan genetik yang menyumbangkan sekitar 20 persen, namun bisa dicegah dengan pola hidup sehat itu.
Saat ini, kata dia, pergerakan penyakit gula di masyarakat cukup menonjol dari 10 jenis penyakit.
Berdasarkan data Organisasi Kesehatan Dunia (WHO), kasus diabetes di Indonesia meningkat dengan estimasi tahun 2000 tercatat 8,4 juta dan diperkirakan tahun 2030 mencapai 21,3 juta.
Kebanyakan warga yang terserang penyakit diabetes itu, karena tidak membudayakan pola hidup sehat, seperti kebiasaan merokok, mengonsumsi cepat siap saji, instan, gula, karbohidrat tinggi, makan tidak teratur dan stres.
Selain itu, mereka seringkali mengonsumsi minuman keras dan kurang bergerak atau olahraga serta sering begadang.
Potensi pola hidup tidak sehat itu dapat memicu penyakit diabetes melitus dan berdampak terhadap produktivitas juga membebankan ekonomi keluarga, karena biaya pengobatan penyakit gula cukup tinggi dan membutuhkan terapi seumur hidup.
"Kami berharap masyarakat dapat menerapkan kehidupan sehari-hari dengan pola budaya hidup sehat itu," katanya.
Ia mengatakan saat ini masyarakat Kabupaten Lebak yang dilaporkan rutin pengobatan diabetes melitus di atas 6.000 orang berdasarkan kunjungan pengobatan rawat jalan di 42 puskesmas dan klinik.
Untuk mencegah komplikasi diabetes, kata dia, bagi penderita penyakit gula agar rutin setiap bulan menjalani pengobatan ke rumah sakit, klinik, dan puskesmas.
Selain itu, rajin melakukan pengecekan atau pemeriksaan kadar gula sehingga dapat terkontrol kadar gula dalam tubuh.
Masyarakat yang sudah terkena gula darah agar menghindari makanan dan minuman manis juga makanan karbohidrat berlebihan. Begitu juga dapat membiasakan pola hidup sehat dengan olahraga, makanan diatur, banyak istirahat dan tidak stres.
Sebab, katanya, penyakit diabetes jika komplikasi bisa mengakibatkan pada syaraf dan organ tubuh lainnya, seperti mata, lever, jantung, ginjal, impoten, darah tinggi hingga stroke.
"Saya kira penyakit diabetes jika sudah komplikasi bisa mengakibatkan kematian," katanya.
Dokter spesialis penyakit dalam RSUD Adjidarmo Rangkasbitung, Kabupaten Lebak dr Farah mengatakan pasien yang menjalani pengobatan rawat jalan ke sini sekitar 90 persen teridentifikasi penyakit diabetes melitus.
Karena itu, pasien diabetes yang rutin setiap bulan menjalani pengobatan rawat jalan relatif normal kadar gula sehingga mereka terhindar dari komplikasi.
"Kami minta penderita diabetes agar mematuhi minum obat agar kadar gula dalam tubuh normal," katanya.