Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Lebak mencatat sebanyak 186 rumah di Panggarangan terdampak bencana banjir akibat curah hujan lebat disertai angin kencang dan petir selama 2,5 jam, Sabtu (24/9) malam.
"Kami minta masyarakat tetap waspada, karena dikhawatirkan terjadi banjir susulan sehubungan memasuki cuaca buruk sepekan ke depan," kata Kepala Seksi Kedaruratan dan Logistik Badan Penanggulangan Bencana Daerah ( BPBD) Kabupaten Lebak Agus Reza Faisal di Lebak, Minggu.
Baca juga: Dinkes Kabupaten Lebak beri vitamin dan obat pencegah Campak pada anak Badui
Baca juga: Dinkes Kabupaten Lebak beri vitamin dan obat pencegah Campak pada anak Badui
Banjir yang melanda Panggarangan itu tersebar di Desa Situregen, Desa Sukajadi, Desa Hegarmanah, dan Desa Panggarangan.
Saat ini, masyarakat setempat sudah kembali ke rumah masing- masing setelah banjir surut.
Namun, sejumlah warga juga ada yang masih melakukan pembersihan lumpur akibat dampak banjir tersebut.
"Kami berharap jika hujan lebat lebih dari dua jam lebih baik warga mengungsi ke lokasi yang lebih aman," katanya menjelaskan.
Menurut dia, masyarakat yang terdampak banjir menerima bantuan bahan pokok dari Dinas Sosial wilayah selatan.
Sebab, desa-desa yang dilanda banjir untuk menuju Rangkasbitung sebagai pusat kabupaten cukup berjauhan.
Karena itu, perwakilan Dinas Sosial Kabupaten Lebak wilayah selatan melalui relawan mendistribusikan kebutuhan bahan pokok kepada masyarakat yang terdampak banjir tersebut.
"Kami berharap bantuan bahan pokok itu dapat mengurangi beban ekonomi keluarga," katanya.
Sejumlah warga Panggarangan mengaku banjir yang melanda pemukiman itu, karena luapan Sungai Cilemer akibat curah hujan tinggi.
"Kita sekarang warga sudah kembali menempati rumah masing- masing yang sempat tergenang banjir setinggi 70 sentimeter," kata Nurman (50) warga Situregen, Panggarangan Kabupaten Lebak.