Tangerang (ANTARA) - Pemerintah Kota (Pemkot) Tangerang melalui Dinas Ketahanan Pangan (DKP) menyosialisasikan pemanfaatan teknologi bioenergi untuk meningkatkan kualitas dari hasil panen sayur-mayur yang diproduksi oleh Kelompok Wanita Tani (KWT).
Konsultan Ketahanan Pangan dan Lingkungan Tubagus Perak di Tangerang, Rabu, mengatakan bioenergi adalah teknologi terbarukan untuk penerapan pertanian terpadu, khususnya untuk penerapan moleculer farming.
Tubagus melanjutkan bioenergi ini dapat meningkatkan kualitas buah dan sayuran menjadi lebih baik lagi. Selain itu, proses panen pun dapat lebih cepat daripada cara bertani konvensional.
"Hasil panen baik buah maupun sayuran akan lebih bagus kualitasnya daripada hasil bertani yang konvensional. Saya juga sudah pernah mencoba untuk di tanaman jagung dan padi, hasil panennya bisa didapatkan lebih cepat dua bulan," katanya.
Sementara itu, Kepala Dinas Ketahanan Pangan Abduh Surahman mengungkapkan teknologi ini akan diuji coba ke beberapa KWT yang ada di Kota Tangerang.
Ia pun mengatakan bahwa produk-produk sayur dan buah yang dihasilkan dengan bioenergi memiliki keunggulan-keunggulan tertentu seperti kandungan nutrisi dan vitamin yang lebih baik.
"Setelah ini, kami akan coba bioenergi di beberapa KWT yang ada di Kota Tangerang. Selain itu, hasil panen yang digunakan bioenergi ini memiliki keunggulan dalam kandungan nutrisi dan vitamin yang lebih baik," katanya.
Pemkot Tangerang sosialisasikan teknologi bioenergi untuk kualitas panen
Rabu, 14 September 2022 21:37 WIB