Pondok pesantren Markaz Tahfizh Madinatul Alquran Lebak (MQL) Kabupaten Lebak, Provinsi Banten mencetak santri lulusan penghapal Alquran 30 juz untuk mempersiapkan generasi unggul yang soleh dan cerdas untuk kemajuan bangsa.
"Kami hari ini meluluskan penghapal Alquran 30 juz sebanyak 18 santri pada tingkat pendidikan Wustha setara SMP dan Ulya setara SMA 8 santri, " kata Ketua Pimpinan Ponpes MQL Muhammad Rum saat Wisuda Tahfizh Al-quran dan Pelepasan Santriwan - Santriwati di Latansa Mashiro Rangkasbitung, Kabupaten Lebak, Sabtu.
Baca juga: BPBD Lebak: Selama April- Juni 2022 terjadi 49 kejadian bencana alam
Ponpes MQL yang berdiri di Rangkasbitung Kabupaten Lebak tahun 2018 ini telah meluluskan penghapal alquran sebanyak 100 orang dengan tiga angkatan.
Saat ini, kata dia, santri yang belajar di Ponpes MQL sekitar 100 orang dari
Berbagai daerah di sejumlah wilayah di Provinsi Banten, Nangroe Aceh Darussalam ( NAD), Palembang, Makasar, DKI Jakarta, Jawa Barat dan Jawa Tengah.
Ponpes MQL, selain khusus mendalami hafizh Qur'an juga menyelenggarakan pendidikan non formal Kesetaraan Pondok
Pesantren Salafiyah (PKPPS) dibawah naungan Kementerian Agama Republik Indonesia dengan Jenjang Ula setara dengan SD/MI, jenjang Wustha SMP/MTs dan Ulya SMA/MA.
Karena itu, lulusan ponpes MQL juga diterima di Perguruan Tinggi Negeri, seperti Universitas
Syiah Kuala Aceh, UIN Banten, UIN Yogyakarta, dan Universitas Negeri Jakarta.
Bahkan, santri di sini juga ada yang melanjutkan di SMA 28 Jakarta melalui jalur penghapal alquran.
"Kami mengapresiasi semua lulusan santri di sini dapat melanjutkan pendidikan ke jenjang selanjutnya," kata lulusan Universitas Islam Madinah Arab Saudi itu.
Menurut dia, tenaga pengajar untuk Tahfizh Qur'an melibatkan sepuluh ustadz dan ustadzah, bahkan di antaranya pengabdian dari alumni.
Para santri itu mengaji selama 24 jam dan ditargetkan satu hari harus hapal ayat suci Al-Quran antara satu dan dua lembar halaman.
Menghapal alquran juga berjenjang mulai satu juz, 5 juz, 10 juz, 20 juz hingga 30 juz.
"Kami setiap 17 Ramadhan melaksanakan khataman alquran dan dalam kurun setahun juga ada yang hapal 30 juz, " katanya menjelaskan.
Untuk tenaga pengajar kesetaraan pendidikan non formal sebanyak 19 guru, di antaranya ada dari Kabupaten Lebak.
Mereka guru umum itu, seperti matematika, Bahasa Inggris, Bahasa Indonesia, PPKN dan lainya.
Ponpes MQL itu sesuai dengan misi dan visu yakni lulusan hapal Qur'an 30 juz, soleh, cerdas , sehingga kedepan menjadi panutan masyarakat dan jika menjadi pemimpin yang baik dan amanah.
"Kami ingin meluluskan santri itu bersama- sama dengan pemerintah untuk mencerdaskan kehidupan berbangsa dan bernegara, " katanya.
Sementara itu, Salsabila, seorang alumni Ponpes MQL Kabupaten Lebak mengatakan dirinya awalnya mengalami kesulitan untuk penghapal alquran, namun terus mengaji tidak henti-hentinya sehingga mampu menghapal 30 juz.
Saat ini, kata dia, dirinya tengah belajar di Universitas Nasional (Unas) Jakarta.
"Kami kini fokus kuliah agar cepat lulus pada jurusan psikolog, " katanya.