Serang (ANTARA) - Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Provinsi Banten membentuk tiga posko terintegrasi untuk pelayanan tanggap darurat bencana di Kabupaten Tangerang, Lebak, dan Pandeglang.
Posko terintegrasi ini dibentuk untuk mempercepat penanganan kebencanaan yang berpotensi terjadi di tiga wilayah itu, mengingat jika mengandalkan posko induk, maka lokasi jangkauannya cukup jauh dan memakan waktu lama untuk pelayanan ke lokasi bencana.
Baca juga: Wagub Banten: Sebanyak 11 ribu ton minyak goreng curah siap dikucurkan
Kepala Pelaksana BPBD Provinsi Banten Nana Suryana di Serang, Kamis, mengatakan dengan adanya posko terintegrasi maka saat terjadi bencana di tiga daerah itu, Tim BPBD bisa bertindak cepat untuk proses penanganan.
"Karena lokasi posko terintegrasi ini dekat dengan titik-titik lokasi yang berpotensi bencana," kata Nana.
Ia mengatakan di Kabupaten Lebak, posko terintegrasi didirikan di Kecamatan Bayah, di Kabupaten Pandeglang di Kecamatan Cimanggu dan di Tangerang di Pasar Kemis atau Cikupa.
"Posko ini beroperasi 24 jam yang dijaga oleh anggota kami. Ketika terjadi bencana, maka akan difungsikan sebagai pusat distribusi bantuan, peralatan, dan lainnya," kata Nana.
Pada tahun ini, kata Nana, posko terintegrasi sistemnya masih menyewa. Ke depan, jika kondisi keuangan mampu, maka bisa dijadikan permanen atau milik sendiri.
"Sambil berjalan kita terus melengkapi peralatan yang dibutuhkan," katanya.
Untuk memaksimalkan SDM yang ada, kata Nana, pihaknya akan memaksimalkan peran Tim Reaksi Cepat (TRC) BPBD dan membentuk TRC yang di SK-kan Gubernur Banten untuk tingkat provinsi.
"Itu SE-nya sudah ada, tinggal nanti kita dorong saja setiap OPD untuk membentuk TRC itu," katanya.
BPBD Provinsi Banten siapkan tiga posko kebencanaan terintegrasi
Jumat, 15 April 2022 1:58 WIB
Karena lokasi posko terintegrasi ini dekat dengan titik-titik lokasi yang berpotensi bencana