Jakarta (ANTARA) - PT Pertamina (Persero) melalui program Tanggung Jawab Sosial dan Lingkungan (TJSL) yang dilaksanakan oleh PT Pertamina Patra Niaga Regional Jawa Bagian Barat meraih 6 (enam) penghargaan di ajang Indonesia Green Awards (IGA) tahun 2022. Adapun keenam penghargaan tersebut diraih oleh empat unit operasi di wilayah operasional Regional Jawa Bagian Barat yakni Integrated Terminal (IT) Balongan Indramayu, Depot Pengisian Pesawat Udara (DPPU) Husein Sastranegara Bandung, Fuel Terminal (FT) Tanjung Gerem Cilegon dan FT Bandung Group. Penghargaan diserahkan oleh La Tofi selaku Penggagas dan Ketua Tim Penilai Indonesia Green Awards kepada perwakilan dari masing-masing unit operasi yang hadir dalam acara malam puncak penganugerahan IGA pada Senin (21/3) malam di Jakarta.
Indonesia Green Awards (IGA) merupakan penghargaan yang diberikan oleh The La Tofi School of CSR kepada perusahaan yang memiliki kepedulian tinggi terhadap lingkungan melalui berbagai program TJSL. Melalui beberapa aspek penilaian, program TJSL yang dilaksanakan oleh perusahaan ini dilihat sebagai suatu proses kolaboratif yang membawa cerita perubahan, serta merupakan bentuk konsistensi perusahaan dalam melestarikan lingkungan hidup di bawah tekanan pandemi Covid-19.
Baca juga: Pertamina Patra Niaga Jamin Ketersediaan Solar untuk Masyarakat
Dari 8 kategori penghargaan IGA yang diberikan di tahun ini, PT Pertamina Patra Niaga Regional Jawa Bagian Barat memperoleh penghargaan di 4 kategori. Penghargaan kategori “Mengembangkan Keanekaragaman Hayati” diperoleh DPPU Husein Sastranegara melalui program TJSL Konservasi Pohon Saninten di Kawasan Bandung Utara, FT Tanjung Gerem lewat program Konservasi Badak Bercula Satu Melalui Pengendalian Langkap Untuk Meningkatkan Keragaman Jenis Pakan Badak Jawa, serta FT Bandung Group lewat program Pemberdayaan Petani Kopi Desa Cipaganti Untuk Keberlanjutan Konservasi Kukang Jawa (Nycticebus javanicus). Selanjutnya, kategori “Mengembangkan Wisata Alam Konservasi” diperoleh IT Balongan melalui program Desa Wisata Pantai Tirta Ayu dan kategori “Mengembangkan Pengolahan Sampah Terpadu” diperoleh FT Bandung Group melalui Program BUMANIK (Budidaya Maggot dan Pupuk Organik). Sementara itu, kategori “Digitalisasi Konservasi Alam oleh PR Perusahaan” diperoleh FT Bandung Group melalui inovasi System Monitoring Keanekaragaman Hayati melalui Website Based Green Partner 6.0 dan "Smart Virtual Journey Share IT” untuk Meningkatkan Publikasi TJSL.
Dalam kesempatan terpisah, Area Manager Communication, Relations & CSR Regional Jawa Bagian Barat, Eko Kristiawan, menyampaikan bahwa pelaksanaan program TJSL di wilayah operasional Pertamina Patra Niaga Regional Jawa Bagian Barat dilaksanakan secara konsisten sebagai bentuk komitmen perusahaan dalam menjaga keseimbangan alam di tengah tantangan pandemi Covid-19.
“Program-program TJSL yang dilaksanakan di wilayah operasional Pertamina Regional Jawa Bagian Barat selama ini pada prinsipnya telah mengedepankan sensitivitas pada kebutuhan masyarakat dan lingkungan serta sesuai dengan komitmen untuk senantiasa memprioritaskan keseimbangan dan kelestarian alam, lingkungan dan masyarakat,” papar Eko.
Lanjutnya, dengan menyejahterakan manusia, alam, dan lingkungan, maka Pertamina akan mampu mencapai pertumbuhan bisnis yang berkelanjutan serta mendukung capaian Tujuan Pembangunan Berkelanjutan atau SDGs. Sebagai contoh, salah satu program yang memperoleh penghargaan di kategori Mengembangkan Wisata Alam Konservasi yakni Desa Wisata Pantai Tirta Ayu berhasil memadukan upaya konservasi alam dengan pengembangan potensi lokal. Sementara itu, program konservasi keanekaragaman hayati berupa penanaman Pohon Saninten di wilayah Bandung Utara telah memberikan kontribusi bagi kelestarian pohon yang dilindungi.
Sejak tahun 2020, dengan adanya Program Desa Wisata Pantai Tirta Ayu yang dilaksanakan IT Balongan, di sepanjang pesisir Pantai Tirta Ayu Indramayu ditanami 2000 pohon cemara laut. Cemara laut sendiri mempunyai berbagai manfaat bagi lingkungan, yaitu untuk rehabilitasi lahan dan konsevasi tanah (RLKT) pantai berpasir. Jenis pohon cemara laut mampu menahan angin laut dan uap laut yang mengandung garam sehingga mampu mendorong perbaikan lingkungan. Penanaman cemara laut adalah salah satu teknik konservasi tanah secara vegetatif dan bersifat permanen sehingga dengan adanya cemara laut dapat meningkatkan agrefasi perkembangan struktur tanah karena memperbesar granulasi dan porositas tanah, memperbaiki unsur hara dan meningkatkan kadar air tanah di bawah tegakan. Selain itu juga, menurut penelitian dari IPB (2021), penanaman 2000 pohon cemara laut di Pantai Tirta Ayu dapat menyerap karbon sebesar 0,037 ton per tahun. Sementara itu, konservasi Pohon Saninten (Castanopsis argentea Blume A.DC) yang dipilih karena merupakan salah satu jenis tumbuhan yang dilindungi dan termasuk IUCN Red List of Threatened Species 2018 berhasil menambah luasan hutan yang dikonservasi seluas 3 hektar dengan 1000 bibit pohon Saninten di kawasan hutan Bandung Utara.
“Selain pengembangan potensi lokal melalui konservasi alam, Pertamina juga konsisten melaksanakan program pelesarian satwa dilindungi seperti badak bercula satu di Tanam Nasional Ujung Kulon, pengelolaan sampah terpadu di kawasan urban Bandung, dan mengembangan inovasi digital untuk meningkatkan awareness terhadap upaya pelestarian lingkungan dan konservasi alam. Program-program ini akan terus dikembangkan dan kami berharap akan semakin banyak muncul program serupa di wilayah lainnya,” tambah Eko.
Eko berharap penghargaan yang diberikan kepada program-program TJSL di wilayah Regional Jawa Bagian Barat dapat terus memacu semangat perusahaan untuk terus mengembangkan program-program TJSL di seluruh unit operasi yang berfokus pelestarian lingkungan dan pengembangan masyarakat secara berkelanjutan.
“Kami mengucapkan terima kasih atas perghargaan yang kami terima. Kami juga mengapresiasi The La Tofi School of CSR atas diselenggarakannya kegiatan ini,” tutup Eko.