Tangerang (ANTARA) - Psikokolog RS Sari Asih Serang, Ika Rizki Ramadhani mengatakan salah satu gejala depresi adalah penurunan atau peningkatan berat badan yang signifikan padahal sedang tidak melakukan program khusus.
“Misalnya, setiap kali merasa stress atau tertekan, strategi yang dilakukan untuk mengurangi perasaan tertekannya ini dengan mengkonsumsi makanan manis. Jika semakin intens dan dilakukan berulang, tentu akan mendatangkan penyakit lainnya. Kondisi kesehatan terganggu, masalah utamanya pun tak kunjung tertangani, maka dampaknya akan semakin luas,” kata Ika Rizki Ramadhani di Tangerang Selasa dalam keterangannya.
Ia mengatakan depresi umumnya adalah sekumpulan gejala dan dapat ditandai dari mood yang sedih, putus asa, dan kehilangan minat melakukan sesuatu. Apabila gejala-gejala ini berlangsung dalam hitungan hari maka bukan termasuk masalah berat.
Namun apabila gejalanya bertahan hingga dua minggu atau lebih maka sebaiknya segera melakukan pemeriksaan pada Psikolog di fasilitas kesehatan terdekat.
Sebab depresi merupakan gangguan kesehatan mental yang meliputi gangguan emosi, fisik dan pikiran serta hubungan sosial.
“Depresi ditandai dengan suasana hati dan perasaan yang terus menerus merasa sedih dan tertekan, kehilangan minat dalam beraktivitas, mudah lelah, kehilangan nafsu makan atau nafsu makan berlebih sehingga menyebabkan terganggunya aktivitas sehari-hari,” katanya.
Menurutnya, jika kita sudah merasakan gejala-gejala depresi tersebut sangat disarankan untuk menemui profesional untuk mendapatkan intervensi lebih lanjut serta untuk meminimalisasi hal-hal buruk lainnya terjadi.
Depresi bisa disembuhkan jika mendapatkan intervensi yang tepat dan dari orang yang tepat pula. Akan tetapi, jika dibiarkan, tentu akan mendatangkan dampak yang lebih luas, seperti berpengaruh pada aspek kehidupan sehari-hari, pekerjaan, relasi dengan pasangan, keluarga, teman, bahkan bisa mengancam nyawa seseorang.
Pada dasarnya, depresi itu kondisi yang tidak bisa dicegah sepenuhnya karena ada peran dari gangguan fungsi kimia di otak. Akan tetapi risikonya dapat diminimalisasi ketika kita menyadari dan mengenali sedini mungkin gejala-gejala dari depresi itu sendiri.
Selain itu, menjalankan pola hidup sehat seperti menerapkan pola makan yang sehat dan seimbang, olahraga rutin, tidur yang cukup, dan berlatih untuk bisa mengelola stres dengan baik menjadi hal-hal yang bisa dilakukan untuk mengurangi risiko depresi tersebut.
"Rutin berkomunikasi atau berbagi cerita kepada orang yang dipercaya juga bisa menjadi salah satu alternatif yang bisa dilakukan untuk mengurangi risiko-risiko," katanya.
berat badan naik/turun signifikan salah satu gejala depresi
Selasa, 22 Februari 2022 15:52 WIB