Jakarta (ANTARA) - Nasib Andriy Shevchenko sebagai pelatih tim Liga Italia Genoa dikabarkan masih aman meski harus menelan kekalahan 1-3 dari AC Milan pada 16 besar Coppa Italia di Stadion San Siro, Milan, Jumat.
Dikutip dari football-italia, Sabtu, jurnalis Italia Giancluca Di Marzio mengabarkan pihak Genoa cukup puas dengan penampilan dari anak asuh Andriy Shevchenko ketika dikalahkan AC Milan.
Baca juga: Pelatih Robert Alberts minta Persib Bandung bangkit di laga selanjutnya
Dikabarkan pihak Genoa cukup puas dengan perubahan formasi menggunakan skema 4-3-3 yang terlihat bagus dan beberapa pemain anyar seperti Kelvin Yeboah, Silvan Hefti dan Leo Ostigard menunjukkan penampilan yang menjanjikan.
Hal ini akan memberikan setidaknya secercah harapan untuk Andriy Shevchenko dalam mempertahankan posisinya sebagai pelatih Genoa, termasuk ketika berlaga di pekan ke-22 Liga Italia melawan Fiorentina.
Sebelumnya dikabarkan Posisi Andriy Shevchenko sebagai pelatih klub Liga Italia Genoa berada di ujung tanduk setelah rentetan hasil buruk yang didapatkan oleh tim tersebut.
Saat ini, Genoa tengah berjibaku di zona degradasi setelah hanya mengumpulkan 12 poin dari 21 pertandingan sehingga hanya bisa menempati posisi ke-19.
Genoa berjarak satu poin dengan Cagliari yang berada pada posisi ke-18 dan menyimpan satu pertandingan lebih banyak, sedangkan dari zona aman, mereka terpaut lima poin dari Venezia yang menduduki peringkat 17 dengan 17 poin.
Sejak datang November tahun lalu, Shevchenko hanya mampu mendapatkan tiga poin dari sembilan pertandingan Genoa dengan rincian tiga kali imbang dan enam kali kalah.
Shevchenko terikat kontrak hingga Juni 2024 dan pelatih asal Ukraina ini tidak bisa mengangkat penampilan Il Grifone sehingga bukan tidak mungkin angkat koper lebih cepat.
Sebelum menjadi pelatih Genoa, Shevchenko menangani timnas Ukraina sampai perempatfinal Euro 2020 lalu sebelum dikalahkan oleh Inggris.
Dikalahkan AC Milan 1-3, nasib Andriy Shevchenko di Genoa masih aman
Sabtu, 15 Januari 2022 17:21 WIB
Saat ini, Genoa tengah berjibaku di zona degradasi setelah hanya mengumpulkan 12 poin dari 21 pertandingan sehingga hanya bisa menempati posisi ke-19