Jakarta (ANTARA) - Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Sandiaga Uno mengharapkan kehadiran Dewan Pimpinan Wilayah Gerakan Ekonomi Kreatif Nasional (DPW Gekrafs) Provinsi Banten tak menjadi gerakan yang eksklusif, melainkan harus menjadi gerakan kolaboratif.
“Saya menitipkan kepada Gekrafs Banten yaitu pertama inovasi. Kedua adalah adaptasi, di tengah pandemi ini kita harus melakukan adaptasi, dan (dapat) berkolaborasi lintas sektor. Siapa pun perlu kita rangkul untuk memajukan sektor ekonomi kreatif dan membuka lapangan kerja yang lebih luas,” kata Menparekraf saat menghadiri acara pelantikan pengurus Gekrafs Banten di Tangerang sebagaimana dalam keterangan pers, diterima di Jakarta, Sabtu.
Baca juga: BIN Banten vaksinasi warga door to door di Kabupaten Serang
Sebagai Ketua Dewan Pembina Gekrafs, diharapkan pula kehadiran DPW di Banten dapat meningkatkan kesejahteraan pelaku industri kreatif Banten dan membuka lapangan kerja seluas-luasnya.
Saat ini, lanjutnya sektor ekonomi kreatif (ekraf) merupakan kontributor terbesar nomor dua di Indonesia. Indonesia disebut menduduki peringkat tiga dunia dengan kontribusi ekraf hingga Rp1,100 triliun, setelah Amerika dengan industri perfilman Hollywood dan Korea Selatan dengan industri musik K-Pop.
Lebih lanjut, dikatakan bahwa ada tiga subsektor utama yang tengah berkembang, yaitu sektor kuliner, kriya dan fesyen.
Selain itu, ada subsektor lain yang juga menjadi lokomotif seperti subsektor televisi dan radio, subsektor game, aplikasi, serta pengembangan permainan.
Karenanya, Menparekraf berharap pengurus Gekrafs Banten dapat menjalankan amanah dengan baik serta selalu berdaya, bersinergi dan berjuang.
Ketua Umum Gekrafs Kawendra Lukistian menuturkan, dengan dilantiknya pengurus Gekrafs Banten artinya harus bekerja secara optimal agar dapat memberikan manfaat bagi masyarakat terutama bagi para pelaku ekraf.
“Saya yakin ekonomi kreatif di Indonesia kelak akan menjadi pusat peradaban ekonomi kreatif dunia, untuk itu kita perlu yang namanya kolaborasi yang kuat dengan semua pihak. Membangun ekosistem ekonomi kreatif itu tidaklah mudah, dan belum tentu ketika ekosistem ekraf sudah maksimal kita yang merasakan, tapi setidaknya kita meninggalkan legacy bagi generasi setelah kita,” ujarnya.