Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Lebak, Provinsi Banten mewaspadai cuaca ekstrem guna mengurangi risiko kebencanaan alam sehingga tidak menimbulkan korban jiwa.
"Kami minta masyarakat dapat meningkatkan waspada menghadapi cuaca buruk itu, " kata Kepala Pelaksana BPBD Kabupat bbugen Lebak Febby Rizky Pratama di Lebak, Sabtu.
Baca juga: MUI Kabupaten Lebak desak kepolisian berantas peredaran judi togel
Baca juga: MUI Kabupaten Lebak desak kepolisian berantas peredaran judi togel
Berdasarkan Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) memprakirakan cuaca ekstrem tersebut terjadi, Sabtu (28/8) sore.
Masyarakat diminta meningkatkan waspada jika berlangsung hujan lebat disertai angin kencang dan kilatan petir.
Sebab, cuaca ekstrem tersebut berpotensi mengakibatkan terjadi bencana banjir dan longsoran.
Biasanya,kata dia, daerah rawan banjir dan longsor itu di wilayah perbukitan dan pegunungan serta daerah aliran sungai.
"Kami berharap warga yang berlokasi di daerah itu tetap tenang jika cuaca ekstrem itu berlangsung, " katanya menjelaskan.
Menurut dia, hingga kini warga yang tinggal di lokasi bencana alam di Kabupaten Lebak mencapai ribuan kepala keluarga.
Mereka tersebar di Kecamatan Lebak Gedong, Cibeber, Cimarga, Leuwidamar, Cirinten, Bojongmanik, Cipanas, Gunungkencana dan Banjarsari.
Karena itu, BPBD Lebak mengingatkan para relawan kecamatan di daerah itu agar melakukan pemetaan sehingga tidak menimbulkan kerusakan material juga tidak menimbulkan korban jiwa.
Pengalaman bencana alam tahun 2020 hingga mengakibatkan korban jiwa dan ribuan warga kehilangan rumah juga infrastruktur jembatan dan jalan terputus.
"Kita jangan sampai bencana itu seperti pengalaman yang dialami warga tau 2020," katanya.