Jakarta (ANTARA) - PT Darya-Varia Laboratoria Tbk (DVLA) berhasil membukukan pertumbuhan pendapatan tahunan sebesar Rp1,83 triliun, meningkat 1 persen lebih dibanding pendapatan tahun sebelumnya sebesar Rp1,81 triliun.
Kenaikan pendapatan ini ditopang tumbuhnya penjualan domestik sebesar 12 persen pada produk consumer health dan 3 persen pada penjualan obat resep yang terungkap dalam RUPST dan Paparan Publik Darya-Varia pada Selasa (15/6).
Sebaliknya, industri farmasi yang sebagian besar terkena dampak pandemi, mencatatkan kontraksi 7,4 persen (IQVIA, Des. 2020).
Perusahaan juga berhasil membukukan laba kotor sebesar Rp932 miliar pada 2020 dibandingkan Rp973 miliar pada 2019, sebagian besar disebabkan oleh turunnya segmen toll manufacturing dan ekspor.
Disebutkan juga, bisnis toll manufacturing dan ekspor menghadapi tantangan luar biasa di tahun 2020 akibat pandemi yang menyebabkan terganggunya rantai pasokan dan permintaan global.
"Penurunan dalam bisnis pihak ketiga selama pandemi didorong oleh permintaan obat resep yang lebih rendah yang mana juga berpengaruh pada bisnis dari prinsipal kami," kata Widya Olivia Tobing Corporate Secretary DVL dalam keterangan resminya, Kamis.
Kinerja ini sebagian disebabkan oleh berkurangnya jumlah kunjungan pasien ke rumah sakit. Sementara itu, pada Q1 2021 sales untuk toll manufacturing dan ekspor ke pihak ketiga hanya mengalami sedikit penurunan sebesar -4% dibandingkan kuartal pertama tahun lalu (sebelum pandemi covid-19), namun Darya -Varia sudah menunjukkan tren positif untuk YTD Mei 2021, tumbuh sebesar 16%.
Ketika pasar produk obat resep di industri farmasi menyusut sebesar -9,8% di 2020 dan total pangsa pasar menurun ke tingkat yang sama seperti di 2016, bisnis obat resep Darya-Varia mampu tumbuh sebesar 3% di 2020. Pertumbuhan ini mewakili pendapatan bersih sebanyak Rp632 miliar, dan berkontribusi sebesar 35% dari total pendapatan bersih Perseroan di tahun 2020.
Kinerja Darya-Varia sepanjang kuartal I-2021 mencatatkan penjualan bersih sebesar Rp488 miliar tumbuh +1% dibandingkan periode sebelumnya. Dengan kontribusi penjualan terbesar dari bisnis Obat Bebas yang meningkat 54% dibandingkan periode sebelumnya. Kontribusi dari penjualan bisnis Obat Resep menurun -14% dari periode sebelumnya, dan bisnis Toll Manufacturing & Ekspor menurun sekitar -33% dibandingkan dengan periode sebelumnya.
"Tantangan terhadap kunjungan pasien dan kepercayaan konsumen terus mempengaruhi Bisnis Obat Resep dan Bisnis Ekspor dan Toll Manufacturing Perseroan. Dari -14% di Kuartal I-2021, bisnis Obat Resep Darya-Varia telah mencatatkan pertumbuhan positif sebesar +2% YTD Mei 2021," lanjutnya.
Ditambahkannya, strategi bisnis Perseroan untuk tahun 2021 akan diarahkan untuk melanjutkan momentum yang telah Perseroan bangun di tahun 2020. Darya-Varia berencana untuk mengintensifkan pendapatan dari portofolio produk vitaminnya, meluncurkan sejumlah produk baru, memperkuat kemitraannya dengan dokter dan rumah sakit, serta memperluas nilai tambahnya melalui keterlibatan di ranah digital.
"Untuk mempertahankan profitabilitas, Darya-Varia akan mengelola dan menurunkan biaya lebih jauh dengan memanfaatkan inisiatif transformasi bisnisnya dan mempertahankan langkah-langkah yang telah ditempuh untuk mengatasi inefisiensi rantai pasokan. Produktivitas pabrik juga akan terus ditingkatkan," katanya.
Dana capital expenditure/capex yang telah diserap Perseroan selama kuartal I-2021 sebesar Rp26 miliar yang digunakan untuk ekspansi kapasitas dan biaya implementasi SAP (System Application and Product in Data Processing). Sedangkan Total dana untuk capex tahun 2021 adalah sebesar Rp134 miliar, terutama untuk kepatuhan Pedoman Cara Pembuatan Obat yang Baik (CPOB) seiring Perseroan menyelesaikan serialisasi 2D untuk pabrik- pabrik, perangkat bisnis pabrik, dan penyelesaian renovasi gudang.
"Sumber utama bahan baku mentah Perseroan sebagian besar berasal dari Cina, India, dan Italia. Terkait terbatasnya bahan baku mentah selama pandemi Covid-19 gelombang pertama, Perseroan pada awal tahun telah mengamankan pasokan untuk pembuatan vitamin dan produk suplemen lainnya, serta meningkatkan persediaan untuk mengantisipasi lonjakan permintaan konsumen," katanya.
Hingga saat ini, Perseroan melakukan perubahan signifikan dalam operasi manufakturnya dari awal pandemi Covid-19. Kami menerapkan Protokol Kesehatan secara ketat dan Rencana Keberlanjutan Bisnis terkait Covid-19 yaitu melengkapi setiap karyawannya dengan berbagai perangkat kesehatan dan alat pelindung diri (masker wajah, hand sanitizer, dll.) serta menerapkan pembatasan jarak fisik di seluruh lokasi operasionalnya.
Sejalan dengan itu, acara-acara kebersamaan karyawan di tahun 2020 dan 2021 juga diselenggarakan melalui platform online. Hal ini untuk memastikan kesehatan dan keselamatan karyawannya di masa pandemi, karena keselamatan tenaga kerja selalu merupakan prioritas utama Darya-Varia.
Pendapatan Darya Varia tumbuh di tengah Pandemi
Jumat, 18 Juni 2021 19:54 WIB
Untuk mempertahankan profitabilitas, Darya-Varia akan mengelola dan menurunkan biaya lebih jauh dengan memanfaatkan inisiatif transformasi bisnisnya dan mempertahankan langkah-langkah yang telah ditempuh untuk mengatasi inefisiensi rantai pasokan