Lebak, Banten (ANTARA) - Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Lebak Provinsi Banten menetapkan status "awas" banjir sehubungan debit Sungai Ciberang - Ciujung meningkat.
"Kami mengimbau warga di daerah itu waspada bencana banjir," kata Rohmat, seorang petugas BPBD Kabupaten Lebak di Lebak, Sabtu.
Baca juga: Petani Lebak butuh bantuan di tengah pandemi COVID-19
Pemberlakuan status "awas" banjir tersebut karena curah hujan cukup tinggi dengan intensitas ringan dan sedang.
Curah hujan sejak Jumat (2/4) malam hingga kini masih berlangsung dan berpotensi menimbulkan bencana alam.
Berdasarkan laporan ketinggian permukaan Sungai Ciberang-Ciujung pukul 11.30 WIB tercatat 558 sentimeter dengan debit air 682 meter kubik per detik, sedangkan hulu Sungai Ciberang 540 sentimeter dan Ciujung 606 sentimeter.
Saat ini, kata dia, kondisi wilayah aliran sungai dipastikan meluap jika hujan berlangsung sampai sore hari.
"Kami saat ini mempersiapkan evakuasi untuk pertolongan masyarakat agar tidak menimbulkan korban jiwa," katanya menjelaskan.
Menurut dia, kawasan hulu Sungai Ciberang-Ciujung berada di kawasan Taman Nasional Gunung Halimun Salak (TNGHS) dan hutan adat Badui dilanda hujan sejak Jumat (2/4/2021) malam.
Selain itu juga curah hujan dengan intensitas ringan dan sedang berlangsung cukup lama mulai malam, siang, sore hingga dini hari.
Saat ini, permukaan air Sungai Ciujung meluap bisa menerjang permukiman penduduk.
Bahkan, sejumlah lokasi permukiman masyarakat, seperti BTN Mandala dilanda banjir akibat saluran drainase tidak berjalan.
"Kami minta warga yang tinggal di pemukiman aliran sungai agar waspada guna mengurangi risiko kebencanaan," katanya.
Camat Rangkasbitung Kabupaten Lebak Yadi Basari Gunawan mengimbau warga yang tinggal di sekitar aliran Sungai Ciberang-Ciujung agar waspada banjir sehubungan permukaan sungai debit air meningkat.
Saat ini, jumlah warga yang tinggal di bantaran sungai mencapai ribuan kepala keluarga tersebar di Kelurahan MC Rangkasbitung Barat, MC Timur Rangkasbitung Timur, Cijoro Lebak, Cijoro Pasir, Desa Kolelet Wetan dan Desa Pabuaran.
"Kami menginstruksikan lurah dan rukun warga agar meningkatkan waspada bencana alam itu," katanya.
Sementara itu, Budiman (50), warga Kelurahan Cijoro Lebak Rangkasbitung mengaku dirinya sudah mempersiapkan peralatan rumah tangga, termasuk elektronika ke tempat aman karena khawatir terkena banjir.
"Kami lebih baik mengamankan perabotan rumah tangga agar tidak terendam banjir," katanya menjelaskan.