Tangerang, (ANTARABanten) - Dinas Pendidikan Provinsi Banten mengungkapkan, peserta tingkat SMA/SMK dan sederajat yang mengikuti Ujian Nasional berjumlah 99.905 siswa.
"Dari laporan yang ada, pelaksanaan UN di hari pertama berjalan lancar tanpa adanya hambatan apapun termasuk kebutuhan soal," kata Kepala Dinas Pendidikan Provinsi Banten, Ajak Moeslim ditemui saat berkunjung ke SMA Negeri 2 Kabupaten Tangerang, Senin.
Jumlah sekolah yang menyelenggarakan UN sebanyak 1.940 sekolah yang tersebesar di delapan wilayah yakni Kota Tangerang, Kabupaten Tangerang, Kota Tangerang Selatan, Kota Cilegon, Kota Serang, Kabupaten Serang, Kabupaten Lebak dan Kabupaten Pandegelang.
Selain itu, Dinas Pendidikan Provinsi Banten juga menargetkan tingkat kelulusan siswa pada tahun ini meningkat hingga 100 persen dibandingkan tahun sebelumnya.
"Untuk tingkat kelulusan tahun ini, kita harapkan meningkat dari sebelumnya bahkan bisa mencapai 100 persen," kata Kepala Dinas Pendidikan Provinsi Banten,
Dikatakan Moeslim, tingkat kelulusan siswa SMA/SMK dan sederajat, tahun 2010 mencapai 98,07 persen dengan nilai rata - rata 7,50. Oleh karena itu, untuk tahun ini diharapkan meningkat.
Apalagi, berbagai program pendidikan mulai dari bimbingan belajar selama dua bulan sebelum pelaksanaan UN serta pembinaan psikologis kepada siswa, telah diberikan tenaga pengajar.
"Tidak hanya bimbingan belajar untuk menghadapi UN saja, melainkan juga psikologis siswa diperhatikan karena menyangkut mental kelulusan," katanya.
Mengenai kebocoran soal, Muslih menambahkan, pihaknya menjamin tidak terjadi. Pasalnya, sejak pendistribusian hingga pelaksanaan, telah diawasi oleh pengawas independent. "Dijamin, semuanya berjalan lancar tanpa adanya kebocoran soal," katanya.
Sementara itu, pelaksanaan UN di SMA Negeri 2 Kabupaten Tangerang berjalan lancar. Sebanyak 128 siswa tampak serius mengerjakan soal. Untuk hari pertama, para siswa mengerjakan soal mata pelajaran Bahas Indonesia, Biologi (IPA) dan Sosiologi (IPS). Bahkan, di tengah-tengah mengerjakan soal, para siswa juga tidak merasa terganggu dengan kunjungan pejabat pemerintahan.
"Sejak pagi tidak ada siswa yang terlambat. Bahkan, siswa juga tidak merasa gusar meski dipantau langsung oleh Gubernur," kata Geby, salah satu pengawas Independent di SMA 2 Kabupaten Tangerang.