Jakarta (ANTARA) - Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi menyatakan operasi pencarian dan penyelamatan (SAR) terhadap korban penumpang dan puing pesawat Sriwijaya Air SJ 182 resmi dihentikan.
"Hari ini adalah hari terakhir perpanjangan (operasi) Basarnas, dengan berbagai pertimbangan kita menutup operasi SAR hari ini," kata Menhub dalam konferensi pers di Jakarta, Kamis.
Baca juga: Ahli waris dari Yunni Dwi Saputri korban Sriwijaya Air terima santunan dari JR Banten
Menhub menjelaskan Basarnas sudah melakukan operasi selama tujuh hari dan sudah memperpanjang 2x3 hari dan sudah ditemukan sebanyak 324 kantong jenazah.
"Kami menyampaikan terima kasih kepada tim DVI RS Polri yang sudah berhasil mengidentifikasi sebanyak 43 korban dan insya Allah saya dengar, hari ini jam 17.00 WIB, akan ada lagi tambahan yang teridentifikasi dan dari 43 korban, sudah 32 yang diserahkan kepada keluarganya," ujarnya.
Budi menambahkan PT Jasa Raharja sudah memberikan santunan kepada 39 ahli waris dan Sriwijaya memberikannya kepada satu ahli waris.
"Saya dengar juga sudah ada tambahan ahli waris, paling tidak lima orang yang sudah akan segera disampaikan," katanya.
Menhub juga mengucapkan terima kasih atas kerja keras tim gabungan pencarian dan penyelamatan, yang terdiri atas Kemenhub, Basarnas, TNI, Polri, KNKT dan relawan.
Meskipun pencarian dihentikan, ia memastikan tetap melakukan upaya-upaya seperti mengalihkan operasi kepada KNKT dengan KNKT sudah mendapat kesepakatan dari KSAL, TNI, dan Polri untuk melakukan operasi lanjutan di Pulau Lancang, Kepulauan Seribu, Jakarta.
"Tentu, apa yg dilakukan di antaranya upaya menemukan CVR, di mana Presiden juga mengharapkan itu ketemu, sehingga analisa yang dilakukan oleh KNKT akan paripurna," katanya.
Untuk menghormati para korban, Menhub mengatakan pada Jumat (22/1/2021) pukul 06.00 WIB dengan kapal KRI Semarang dan paling tidak perwakilan 50 keluarga korban akan menuju ke sekitar Pulau Lancang untuk melakukan tabur bunga.
"Untuk itu, pemerintah menyampaikan duka cita yang mendalam dan berdoa agar para korban dapat tempat di sisi Tuhan Yang Maha Esa," ujar Menhub Budi.
Pesawat Sriwijaya Air SJ 182 jatuh pada Sabtu (9/1/2021) di laut sekitar Pulau Lancang, Kepulauan Seribu.
Pesawat Boeing 737-500 teregistrasi PK-CLC itu diawaki enam awak. Rincian penumpangnya adalah 40 dewasa, tujuh anak-anak, tiga bayi, dan enam awak.