Lebak (ANTARABanten) - Dana program nasional pemberdayaan masyarakat mandiri pedesaan (PNPM-MP) di Kabupaten Lebak pada 2011 mencapai Rp69 miliar yang akan disalurkan di 27 kecamatan atau 329 desa.
"Jumlah tersebut turun dibandingkan 2010 yang mencapai Rp75 miliar," kata Kepala Badan Pemberdayaan Perempuan, Keluarga Berencana, Masyarakat Desa (BP2KB-MPD) Kabupaten Lebak Adjibul Wathoni, di Rangkasbitung, Kamis.
Ia mengatakan, alokasi dana PNPM-MP pada 2011 ini turun karena lima kecamatan sudah tiga kali berturut-turut menerima kucuran dana tersebut.
"Konsekuensinya, kecamatan tersebut tahun ini hanya mendapatkan dana Rp600 juta, padahal sebelumnya antara Rp2-3 miliar," katanya.
Menurut dia, selama ini pelaksanaan PNPM-MP di Kabupaten Lebak berjalan baik untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat pedesaan.
"Infrastuktur desa kondisinya sudah bagus setelah mendapat bantuan fisik dari PNPM-MP tersebut," katanya.
Pembangunan fisik yang dilaksanakan antara lain pembuatan sarana mandi, cuci dan kakus (MCK), jalan lingkungan, jembatan, sekolah madrasah, jaringan listrik, irigasi, drainase dan fasilitas lainya.
"Selain itu juga dapat mendongkrak ekonomi masyarakat melalui kegiatan simpan pinjam perempuan (SPP)," katanya.
Menurut dia, saat ini usaha kecil yang dilakukan kaum perempuan cukup maju setelah menerima kucuran dana PNPM-MP itu," katanya.
Program PNPM-MP di Lebak selama ini berhasil berkat kerja keras masyarakat mulai dari perencanaan, pengawasan hingga pelaporan, dan diharapkan program tersebut dapat meningkatkan taraf hidup yang lebih baik.
Menurut dia, sasaran PNPM-MP adalah mempercepat penanggulangan kemiskinan secara cepat, terpadu dan berkesinambungan. "Saya yakin PNPM-MP dapat menekan angka kemiskinan," katanya.
Kepala Desa Rangkasbitung Timur, Kecamatan Rangkasbitung, Kabupaten Lebak, Uja Sujana mengaku warganya merasa terbantu dengan PNPM-MP tersebut.
"Hampir sebagian besar kondisi jalan lingkungan permukiman warga cukup baik karena mendapat bantuan dana PNPM-MP," katanya.
Dana PNPM Pedesaan Di Lebak Rp69 Miliar
Kamis, 6 Januari 2011 13:37 WIB