Lebak (ANTARABanten) - Stok darah di Kabupaten Lebak selama sepekan terakhir menipis karena permintaan pasien Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) dr Adjidarmo Rangkasbitung meningkat.
"Selama bulan Ramadhan 1431 Hijriyah kegiatan pendonor dari pelajar dan masyarakat berkurang," kata Ketua Unit Transfusi Darah-Palang Merah Indonesia (UTD-PMI) Kabupaten Lebak, dr Suhara Manullang, Selasa.
Menurut dia, untuk menutupi kekurangan darah pihaknya terpaksa melakukan pendonor pengganti dari saudara atau tetangga pasien tersebut.
Dengan pola seperti itulah sebagai alternatif untuk memenuhi kebutuhan darah.
Saat ini, stok darah yang ada tidak mencukupi karena permintaan pasien penyakit demam berdarah dengue (DBD) meningkat.
Selama bulan puasa pendonor dari dari pelajar, mahasiswa maupun masyarakat menurun drastis sehingga stok darah terus mengalami kekurangan.
Dia menyebutkan, setiap hari kebutuhan darah mencapai 30-40 kantung darah, sedangkan persediaan tidak mencukupi karena permintaan cukup tinggi.
"Stok darah saat ini antara lima sampai 10 kantong," katanya.
Karena itu, untuk memenuhi kebutuhan darah tersebut maka petugas menawarkan kepada keluarga pasien untuk menjadi pendonor pengganti keluarga. Sebab persediaan darah saat ini sudah menipis karena berkurangnya pendonor itu.
Dia menjelaskan, stok darah hingga pertengahan bulan suci Ramadhan masih mencukupi, namun meningkatnya DBD kini menipis.
Meskipun stok menipis, kata dia, keluarga pasien masih terlayani pasokan darah dan mereka tidak mencari ke luar daerah dengan cara pengganti donor keluarga tersebut.
Dia menambahkan, menurunya minat masyarakat untuk mendonor darah pada bulan puasa akibat stigma yang berkembang selama ini.
Mereka menganggap bahwa mendonorkan darah saat puasa dapat membatalkan puasa serta dilarang oleh agama.
"Kami saat ini mendapatkan pendonor dari luar daerah Kabupaten Lebak," katanya.
Stok Darah Di Lebak Menipis
Rabu, 8 September 2010 11:43 WIB