Lebak, (ANTARABanten) - Stok darah di Unit Transfusi Darah Palang Merah Indonesia Kabupaten Lebak selama dua pekan terakhir menipis karena permintaan pasien Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) dr Adjidarmo Rangkasbitung meningkat.
"Menipisnya stok darah itu memaksa kami menerapkan donor pengganti dari keluarga atau tetangga pasien untuk memenuhi kebutuhan darah," kata Petugas Unit Transfusi Darah-Palang Merah Indonesia (UTD-PMI) Kabupaten Lebak, Sri Rahayau, Senin.
Ia mengatakan, selama ini stok darah yang ada relatif kecil, sedangkan permintaan cenderung meningkat.
Bahkan, permintaan bisa mencapai 50 sampai 60 kantong darah dengan isi 250 CC.
Untuk menutupi kekurangan darah itu, kata dia, pihaknya terpaksa melakukan pendonor pengganti dari saudara atau tetangga pasien tersebut.
Dengan pola seperti itulah sebagai alternatif untuk memenuhi kebutuhan darah.
Saat ini permintaan pasien penyakit demam berdarah dengue (DBD), kecelakan lalu lintas dan pasien operasi meningkat.
Sementara pendonor dari dari pelajar, mahasiswa, instansi pemerintah maupun masyarakat menurun drastis, sehingga stok darah terus mengalami kekurangan.
Setiap hari jumlah kebutuhan darah antara 30-50 kantong darah.
Namun, persediaan tidak mencukupi karena permintaan cukup tinggi.
"Stok darah yang ada saat ini antara lima sampai 10 kantong," katanya.
Karena itu, untuk memenuhi kebutuhan darah tersebut maka petugas menawarkan kepada keluarga pasien untuk menjadi pendonor pengganti keluarga.
Sebab persediaan darah saat ini sudah menipis karena berkurangnya pendonor itu.
Meskipun stok menipis, kata dia, keluarga pasien masih terlayani pasokan darah dan mereka tidak mencari ke luar daerah dengan cara pengganti donor keluarga tersebut.
"Selama ini permintaan darah masih terlayani, walaupun dengan stok menipis," katanya.***4***
Stok Darah PMI Lebak Menipis
Senin, 23 Mei 2011 22:55 WIB