Kepala Pelaksana Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Lebak Kaprawi mengatakan banjir yang melanda Kecamatan, Cipanas, Sajira dan Maja pada Rabu (13/5) tidak menimbulkan korban jiwa.

"Kami belum menerima adanya laporan korban jiwa atau luka-luka akibat banjir itu," kata Kaprawi di Lebak, Kamis.

Banjir yang melanda sejumlah desa di tiga kecamatan itu hanya merendam puluhan rumah dan tidak ada warga yang mengungsi.

Sebab, banjir tersebut dengan ketinggian antara 60 sampai 80 sentimeter kembali surut.

Masyarakat yang dilanda banjir akibat luapan Sungai Ciberang dan Cimangenteung sudah menempati rumah masing-masing.

Namun, banjir itu hanya memutus sebuah jembatan yang menghubungkan wilayah kawasan Taman Nasional Gunung Halimun Salak (TNGHS).

"Kami saat ini bersama tim gabungan tengah melakukan pendataan, pembersihan puing sisa banjir dan menyalurkan bantuan logistik," katanya menjelaskan.

Menurut dia, banjir yang melanda sejumlah kecamatan tersebut karena sepekan terakhir curah hujan di daerah ini cenderung meningkat dengan intensitas tinggi disertai angin kencang dan kilat.

BPBD Lebak mengimbau masyarakat agar meningkatkan kewaspadaan bencana banjir dan tanah longsor menghadapi cuaca ekstrem.

Selama ini, potensi bencana alam di Kabupaten Lebak karena tofografinya perbukitan, pegunungan dan daerah aliran sungai.

"Kami minta warga bisa menyelamatkan diri jika curah hujan tinggi guna mengurangi risiko kebencanaan," katanya.

Sementara itu, sejumlah warga Kecamatan Maja, Kabupaten Lebak berhamburan keluar rumah saat banjir melanda permukiman warga akibat meluap Sungai Cibeureum.

Mereka masyarakat menyelamatkan diri dengan mengungsi ke tempat yang lebih aman agar tidak terdampak banjir.

"Kami merasa ketakutan banjir itu cukup deras setelah hujan intensitas tinggi sepanjang Rabu sore hingga dini hari," kata Rohman (40) warga Kampung Bongkok Kecamatan Maja.*

Pewarta: Mansyur suryana

Editor : Sambas


COPYRIGHT © ANTARA News Banten 2020