Produksi beras di Kabupaten Lebak, Provinsi Banten, dipastikan aman dan mencukupi dari hasil panen tahun 2019 yang dilaporkan surplus sebanyak 147.454 ton atau mencukupi selama 12,3 bulan.

"Kami menjamin produksi beras relatif aman dan cukup, meski data Januari-Februari 2020 terjadi defisit hingga 133 ton," kata Kepala Produksi Dinas Pertanian dan Perkebunan (Distanbun) Kabupaten Lebak Iman Nurzaman di Lebak, Jumat.

Produksi beras di sejumlah pasar tradisional di Kabupaten Lebak masih didatangkan dari petani lokal, sehingga tidak menjadikan kekhawatiran dan kepanikan,terlebih adanya wabah virus Corona atau COVID-19.

Pemerintah daerah menjamin produksi beras relatif aman dan mencukupi untuk kebutuhan konsumsi masyarakat Kabupaten Lebak yang berpenduduk 1,2 juta jiwa tersebar di 28 kecamatan.

Berdasarkan produksi beras sepanjang Januari-Februari 2020 mencapai 6.192 ton sehingga terjadi defisit hingga 133 ton dari jumlah produksi 23.821 ton dan kebutuhan beras 23.954 ton.

Meski demikian, pihaknya menjamin produksi beras masih ada sekitar sembilan bulan ke depan dari hasil panen 2019 surplus 12,3 bulan.

Selain itu juga di beberapa daerah di Kabupaten Lebak mulai panen, sehinga kebutuhan pangan dipastikan melimpah.

Produksi pangan yang memasuki musim panen dari angka tanam Desember 2019 yang tertunda jadwal tanam akibat kemarau panjang.

Namun, panen besar diperkirakan April-Mei mendatang hingga di atas 21.000 hektare dari angka tanam Januari-Februari 2020.

"Kami yakin produksi beras tahun 2020 dipastikan kembal surplus," katanya menjelaskan.

H Baden (65) seorang pedagang di Pasar Rangkasbitung Kabupaten Lebak mengaku bahwa dirinya hingga kini masih dipasok beras petani lokal yang didatangkan dari Kecamatan Cibadak, Muncang dan Kalanganyar.

Saat ini, harga beras terjadi kenaikan berkisar antara Rp200 sampai Rp500/Kg akibat panen belum serentak di wilayah Kabupaten Lebak.

Karena itu, permintaan beras lokal cukup tinggi dan kualitasnya cukup bagus, selain pulen rasanya juga beraroma dan kebanyakan beras Ciherang dengan harga di pasaran Rp9.000/liter.

"Kami menyetok beras lokal yang ada sekitar 20 ton dan mencukupi untuk dua bulan ke depan," katanya menjelaskan.

 

Pewarta: Mansyur suryana

Editor : Sambas


COPYRIGHT © ANTARA News Banten 2020