Lembaga Pemasyarakatan Kelas III Rangkasbitung, Kabupaten Lebak, Banten berkomitmen memberantas korupsi karena menjalankan resolusi zona integritas menuju wilayah bebas korupsi yang dicanangkan Kementerian Hukum dan Hak Asasi Manusia.

"Kita sangat mendukung zona integritas itu secara terbuka dan transparan dengan tidak korupsi," kata Kepala Lembaga Pemasyarakatan Kelas III Rangkasbitung Budi Ruswanto saat menggelar "Media Gathering" bersama wartawan di Lebak, Kamis.

Komitmen Lapas III Rangkasbitung terbebas korupsi bisa dilihat dari pelayanan-pelayanan yang diberikan kepada warga binaan maupun pengunjung.

Selain itu juga informasi-informasi melalui pemasangan banner, spanduk, stiker hingga ke media sosial.

Bahkan, dirinya juga mensosialisasikan zona integritas wilayah bebas korupsi kepada masyarakat, pegawai, warga binaan hingga stakeholder.

Disamping itu juga ditingkatkan pelayanan sedini mungkin agar janji karyawan dapat membangun bebas korupsi.

"Kami melaksanakan tugas dengan sebaik-baiknya dan tidak melakukan korupsi," katanya menegaskan.

Menurut dia, membangun zona integritas menuju wilayah bebas korupsi dengan mengoptimalkan inovasi pelayanan publik sebagai sarana kontrol untuk memberikan sarana edukasi kepada warga binaan, pegawai dan masyarakat.

Inovasi pelayanan publik itu, kata dia, secara langsung warga binaan dan masyarakat bisa mengawasi dan mengontrol agar tidak terjadi perbuatan korupsi yang dilakukan pegawai Lapas Kelas III Rangkasbitung.

"Kami tentu sangat berkomitmen untuk menjalankan resolusi fakta integritas menuju wilayah bebas korupsi," katanya menjelaskan.

Ia mengatakan, saat ini, penghuni Lapas Kelas III Rangkasbitung tercatat 212 orang antara lain narapidana sebanyak 77 orang dan tahanan 135 orang tersebar di 23 kamar.

Kondisi lapas tersebut, kata dia, masih tertampung warga binaan dan tidak terlihat saling berdesakan, seperti lapas-lapas besar.

Namun demikian, pihaknya juga terus mengembangkan keterampilan kepada warga binaan melalui pelatihan kerajinan anyaman bambu, kuliner, menjahit, salon hingga pertanian dan peternakan.

Kegiatan keterampilan itu, kata dia, diharapkan mereka para warga binaan setelah terbebas menjalani masa hukuman bisa hidup mandiri dan tidak menggantungkan kepada orang lain.

Bahkan, pihaknya kini menjalinkan kerja sama dengan Tim AA Barber & Shop dengan memberikan pelatihan kepada warga binaan.

Pelatihan keterampilan barber & shop atau pangkas rambut dapat menghasilkan pendapatan ekonomi mereka.

"Kami berharap kerja sama ini dapat bermanfaat bagi warga binaan untuk memiliki ketrampilan memangkas rambut, sehingga mereka bisa mengembangkan usaha itu setelah kembali ke kampung halaman," katanya.

 

Pewarta: Mansyur suryana

Editor : Ridwan Chaidir


COPYRIGHT © ANTARA News Banten 2020