Relawan Nahdlatul Ulama (NU) Kabupaten Lebak berjalan kaki untuk menyalurkan bantuan logistik ke sejumlah pemukiman di Kecamatan Lebak Gedong yang masih terisolasi akibat jembatan putus dan penuh lumpur serta rawan longsor.

"Kami berjalan kaki sekitar dua jam ke lokasi terisolasi itu sepanjang kurang lebih enam kilometer," kata Maksum, seorang relawan NU Kabupaten Lebak, Rabu.

Lokasi terisolasi itu hingga kini belum bisa dilintasi angkutan roda dua dan empat akibat jembatan putus, lumpur, dan rawan longsor, terlebih curah hujan cenderung meningkat.

Penyaluran bantuan logistik itu difokuskan ke sejumlah lokasi terisolasi, di antaranya Kampung Cigobang, Desa Banjarsari, Muhara dan Gunung Julang, Desa Ciladaeun, Kecamatan Lebak Gedong.

Saat ini, masyarakat yang berada di lokasi terisolasi akibat banjir bandang dan longsor terpenuhi kebutuhan makan sehari-hari, bahkan di antaranya sudah terlayani pos kesehatan.

Penyaluran logistik ke lokasi terisolasi itu, selain oleh petugas dan relawan yang harus berjalan kaki, juga oleh kepolisian dengan menggunakan helikopter.

"Kami menjamin warga yang terisolasi di Kampung Cigobang sekitar 300 kepala keluarga relatif aman dan terpenuhi kebutuhan makan," katanya.

Seorang relawan dari Jakarta, Guntur, mengatakan dirinya berjalan kaki ke Gunung Julang sekitar dua jam dari Desa Banjar Irigasi, Kecamatan Lebak Gedong untuk mengangkut logistik, berupa beras, mi instan, air kemasan, makanan camilan, selimut, dan pakaian.

Medan yang ditempuh dengan mereka dengan jalan kaki untuk menembus lokasi terisolasi itu, melintasi jalan setapak dan tebing perbukitan kawasan hutan Taman Nasional Gunung Halimun Salak (TNGHS).

"Kami merasa lega setelah tiba di perkampungan lokasi terisolasi itu dan memberikan bantuan logistik," ujarnya.



 

Pewarta: Mansyur suryana

Editor : Sambas


COPYRIGHT © ANTARA News Banten 2020