Petani Kabupaten Lebak, Provinsi Banten mengembangkan budi daya tanaman buah-buahan guna mendukung program konservasi lahan di daerah aliran sungai (DAS) Ciujung yang digulirkan pemerintah.

"Saya kira program itu dapat mengantisipasi bencana alam juga peningkatan ekonomi petani," kata Ketua Kelompok Tani Sadeng I Kecamatan Sajira Kabupaten Lebak, H Sarpan di Lebak, Sabtu.

Program konservasi lahan pertanian itu patut diapresiasi karena akan berdampak positif terhadap pencegahan kerusakan lingkungan alam di sekitar (DAS) Ciujung.

Selain itu juga akan mendongkrak pertumbuhan ekonomi masyarakat setempat.

Petani melalui program konservasi lahan tersebut menerima bantuan berupa benih buah-buahan yang bersertifikat berlabel hijau dan pupuk.

Benih bersertifikat itu didatangkan dari penangkar Bogor dengan benih durian jenis otong dan cocok dikembangkan di wilayah Sajira.

Namun, pengembangan pertanian durian itu harus disesuaikan dengan karakter tanah agar tumbuh subur dan berhasil dipanen.

Karena itu, jika durian otong itu tumbuh dan subur di tanah yang banyak kapur, sedangkan petani di sini tanah merah, sehingga terpaksa menggunakan pupuk kapur dolomit, katanya.

Menurut dia, penanaman buah durian itu sebelum bibit didatangkan ke sini maka petani sebulan sebelumnya melakukan pelubangan dengan kedalaman 50 centimeter dan kemudian diberikan pupuk organik dari kotoran ternak unggas.

Setelah itu, kata dia, petani memberikan kapur dolomit agar buah durian tumbuh dan subur, namun penyiraman durian itu sekitar pukul 18.00 WIB dan jangan pagi hari.

Saat ini, kelompok tani Sadeng I yang memiliki 65 anggota mengembangkan tanaman buah durian, rambutan dan manggis seluas 25 hektare.

Dari 65 anggota itu, kata dia, di antaranya 38 anggota menanam buah-buahan di kawasan konservasi dan sisa anggota lainnya ditanam di areal persawahan.

Program konservasi lahan itu, kata dia, petani menerima bantuan benih bersertifikat dan petani mendapat bantuan benih sesuai dengan jumlah areal, namun penyaluran benih itu rata-rata 90 pohon/hektare.

"Kami optimistis program konservasi lahan itu dipastikan lima tahun mendatangkan petani di sini menjadikan sentra buah durian, manggis dan rambutan," katanya.

Tohir, seorang anggota penerima manfaat program konservasi lahan mengaku bahwa dirinya merasa terbantu untuk mengembangkan tanaman buah-buahan karena dapat meningkatkan pendapatan ekonomi juga pelestarian alam.

"Kami mengembangkan pertanian buah durian itu di lahan sendiri," katanya.

Sementara itu, Kepala Bidang Prasarana Dinas Pertanian dan Perkebunan Kabupaten Lebak Nana Mulyana mengatakan program konservasi lahan DAS Ciujung bertujuan untuk mengantisipasi bencana banjir dan tanah longsor juga kesejahteraan petani.

Program konservasi lahan itu sudah bergulir sejak 2018 sebanyak tujuh kelompok dan tahun 2019 sebanyak enam kelompok.

Penanaman buah-buahan dalam pelaksanaan program itu, tersebar di Kecamatan Lebak Gedong, Cipanas, Sajira, Sobang, Muncang, dan Leuwidamar.

"Kami yakin jika panen durian dan manggis dipastikan pendapatan petani cenderung meningkat," ujarnya.

Pewarta: Mansyur suryana

Editor : Sambas


COPYRIGHT © ANTARA News Banten 2019