Pemerintah Kabupaten Lebak, Banten, meminta masyarakat di daerah ini agar mewaspadai penyebaran penyakit demam berdarah dengue (DBD) sehubungan memasuki musim hujan.

Kepala Bidang Pemberantasan Penyakit Menular dan Penyehatan Lingkungan Dinas Kesehatan Kabupaten Lebak dr Firman Rahmatullah di Lebak, Rabu, mengatakan pemerintah daerah memaksimalkan pencegahan penyakit DBD agar tidak menjadikan kasus kejadian luar biasa (KLB).

Biasanya, curah hujan tinggi dipastikan akan terjadi genangan air di permukiman penduduk.

Genangan air hujan tersebut sangat berpotensi berkembangbiaknya nyamuk aedes aegepty sebagai nyamuk pembawa virus DBD.

Selama ini, kata dia, penyakit DBD sangat berbahaya dan mematikan jika penderita tidak ditangani tenga medis.

Oleh karena itu, jika masyarakat suhu badanya mengalami panas dingin hingga tiga hari ke depan juga kulitnya berbintik merah-merah maka segera dilarikan ke Puskesmas maupun Rumah Sakit untuk mendapatkan penanganan medis.

Apabila, penyakit tersebut sudah Stadium IV cukup membahayakan dan bisa menimbulkan kematian.

"Kami minta warga tetap waspada terhadap penyebaran penyakit DBD itu," katanya menjelaskan.

Untuk memutus mata rantai penyebaran DBD, kata Firman, masyarakat secara bergotong royong melakukan kegiatan pemberantasan sarang nyamuk (PSN) dan kebersihan lingkungan.

Kegiatan PSN itu dengan melaksanakan gerakan 3M (mengubur, menguras, menutup) dan menjaga kebersihan lingkungan.

Selain itu juga pemberian abatesasi ke bak mandi agar tidak dijadikan sarang nyamuk aedes aegfty.

Saat ini, kata dia, curah hujan sejak sepekan terakhir relatif tinggi dan berpotensi penyebaran penyakit menular.

"Kami terus mengoptimalkan PSN dan kebersihan lingkungan untuk memutus mata rantai penyakit DBD itu," katanya menjelaskan.

Firman juga meminta seluruh petugas Puskesmas agar mewaspadai penyakit DBD selama musim hujan.

Penyebaran virus DBD ditimbulkan akibat lingkungan kurang bersih, sehingga memungkinkan berkembangbiaknya nyamuk aedes aegepty.

Apabila, warga terkena positif DBD maka dilakukan penyuluhan dan pengasapan foging untuk mematikan nyamuk dewasa.

Pihaknya juga akan bergerak cepat melakukan penelitian epidemiologi oleh petugas kesehatan.

"Kami sejak Januari-Oktober menerima laporan terduga DBD sekitar 70 orang dan tidak ada korban jiwa," katanya.

Sementara itu, Kepala Puskesmas Kolelet Kecamatan Rangkasbitung, Kabupaten Lebak, E Hasanah mengaku saat ini, jumlah pednerita DBD di wilayahnya kerja relatif kecil.

Bahkan, penderita DBD yang positif tertular dari daerah lain.

Pihaknya hingga kini terus melakukan kegiatan penyuluhan kesehatan dan sosialisasi pencegahan penyakit menular di tiga desa.

Kegiatan penyuluhan dan sosialisasi itu untuk meningkatkan derajat kesehatan masyarakat meningkat.

"Kami mengoptimalkan PSN dan menjaga kebersihan lingkungan untuk pencegahan penyakit menular, seperti DBD itu," katanya.
 

Pewarta: Mansyur suryana

Editor : Sambas


COPYRIGHT © ANTARA News Banten 2019