Pelajar asal Indonesia berhasil menjuarai lomba desain gambar menggunakan perangkat lunak untuk objek dua dimensi dan tiga dimensi (CAD Inventor).
Gusti Tata Sadewa, mahasiswa semester III Program D3 Mekanik Manufaktur di "Wuxi Institute of Technology" menyingkirkan ratusan peserta dari berbagai negara. Lomba itu diselenggarakan oleh "Weihai Vocational and Technology" di Shanghai.
"Yang dinilai adalah kecepatan dalam menggambar sesuai permintaan panitia," kata lulusan SMK Kolase St Mikael Surakarta, Jawa Tengah, itu kepada Antara di Beijing, Sabtu.
Lomba tersebut terbagi dalam dua sesi. Sesi pertama menggambar desain pompa air dengan batas waktu maksimum 2,5 jam.
"Di sesi ini saya menyelesaikannya hanya dalam waktu 2 jam," ujar pria berusia 19 tahun asal Sidoarjo, Jawa Timur, itu.
Kemudian sesi kedua menggambar tangan robot dua dan tiga dimensi, perakitan, animasi dalam pola "explode view", dan pembuatan video cara merakit benda juga dalam waktu 2,5 jam.
"Di sesi kedua ini saya bisa menyelesaikannya dalam waktu 2,5 jam," kata Tata.
Lawan-lawan Tata tidak ada yang bisa menandinginya. Di sesi pertama, tidak satu pun lawan yang bisa menyelesaikan tugas lebih cepat daripada Tata.
"Sedangkan di sesi kedua, semua lawan membutuhkan waktu melebihi dari batas yang ditetapkan panitia," ujarnya.
Setelah menyelesaikan kuliah di Kota Wuxi, Provinsi Jiangsu, Tata mengaku ingin bekerja di Indonesia.
"Cita-cita saya jadi drafter atau desainer. Selepas kuliah saya ingin pulang dan bekerja di Indonesia saja," tuturnya.
COPYRIGHT © ANTARA News Banten 2019
Gusti Tata Sadewa, mahasiswa semester III Program D3 Mekanik Manufaktur di "Wuxi Institute of Technology" menyingkirkan ratusan peserta dari berbagai negara. Lomba itu diselenggarakan oleh "Weihai Vocational and Technology" di Shanghai.
"Yang dinilai adalah kecepatan dalam menggambar sesuai permintaan panitia," kata lulusan SMK Kolase St Mikael Surakarta, Jawa Tengah, itu kepada Antara di Beijing, Sabtu.
Lomba tersebut terbagi dalam dua sesi. Sesi pertama menggambar desain pompa air dengan batas waktu maksimum 2,5 jam.
"Di sesi ini saya menyelesaikannya hanya dalam waktu 2 jam," ujar pria berusia 19 tahun asal Sidoarjo, Jawa Timur, itu.
Kemudian sesi kedua menggambar tangan robot dua dan tiga dimensi, perakitan, animasi dalam pola "explode view", dan pembuatan video cara merakit benda juga dalam waktu 2,5 jam.
"Di sesi kedua ini saya bisa menyelesaikannya dalam waktu 2,5 jam," kata Tata.
Lawan-lawan Tata tidak ada yang bisa menandinginya. Di sesi pertama, tidak satu pun lawan yang bisa menyelesaikan tugas lebih cepat daripada Tata.
"Sedangkan di sesi kedua, semua lawan membutuhkan waktu melebihi dari batas yang ditetapkan panitia," ujarnya.
Setelah menyelesaikan kuliah di Kota Wuxi, Provinsi Jiangsu, Tata mengaku ingin bekerja di Indonesia.
"Cita-cita saya jadi drafter atau desainer. Selepas kuliah saya ingin pulang dan bekerja di Indonesia saja," tuturnya.
COPYRIGHT © ANTARA News Banten 2019