Dinas Pertanian dan Perkebunan (Distanbun) Kabupaten Lebak mendukung pengoptimalan sistem resi gudang untuk membantu pendapatan ekonomi petani agar tidak terjerat tengkulak.

"Kami sangat mendukung sistem resi gudang itu," kata Kepala Distanbun Kabupaten Lebak Dede Supriatna di Lebak, Senin.

Pengoptimalan sistem resi gudang yang dikelola Dinas Perindustrian dan Perdagangan (Disperindag) setempat tentu menguntungkan pendapatan ekonomi petani.

Sebab, sistem resi gudang itu jika panen raya maka petani bisa menyimpan gabah di gudang tersebut dan mendapat pinjaman dana.

Pengalaman petani bila panen raya maka harga gabah ditampung tengkulak dengan harga murah dan tidak merugikan usaha petani.

Oleh karena itu, melalui pengoptimalan sistem resi gudang dapat membantu pendapatan ekonomi petani.

"Kami berharap resi gudang itu dapat menguntungkan pendapatan ekonomi petani dan tidak terjerat tengkulak," katanya menjelaskan.

Menurut dia, pada prinsipnya sistem resi gudang itu dapat menyelamatkan petani dari jeratan tengkulak.

Selama ini, tengkulak cukup berperan untuk menentukan harga jika petani memasuki musim panen raya.

Karena itu, usaha pertanian di Kabupaten Lebak yang menguntungkan para tengkulak dibandingkan petani.

Dengan demikian, kehidupan petani tidak berkembang dan berkubang dengan kemiskinan akibat tengkulak itu.

"Kami yakin dengan mengoptimalkan sistem resi gudang yang menampung 200 ton dapat menguntungkan ekonomi petani jika musim panen," katanya.

Di tempat terpisah, Kepala Bidang Perdagangan Disperindag Kabupaten Lebak Agus Reza mengatakan pihaknya berdasarkan hasil rapat di Solo, Jawa Tengah dengan melibatkan Kementerian Pemberdayaan Desa Tertinggal, Menteri Koperasi, Menko Perekonomian, Menteri Perdagangan dan Menteri Pertanian.

Dimana pertemuan tersebut bertujuan agar sistem resi gudang tersebut dapat dioptimalkan untuk pengembangan usaha petani dengan melibatkan pengelolaan koperasi, BUMDes dan badan usaha daerah.

Selama ini, kata dia, di Indonesia yang dibangun sistem resi gudang sebanyak 123 unit, namun hanya 35 unit yang beroperasi.

Keberadaan sistem resi gudang dimanfaatkan untuk penyimpanan gabah maupun beras dari hasil produksi petani yang melibatkan badan atau lembaga usaha guna meningkatkan pertumbuhan ekonomi masyarakat.

"Kami mengoptimalkan sistem resi gudang itu akan berkoordinasi dengan isntansi terkait, seperti Dinas Pertanian, Dinas Ketahanan Pangan dan Dinas Koperasi serta UKM," katanya menjelaskan.

Pewarta: Mansyur suryana

Editor : Sambas


COPYRIGHT © ANTARA News Banten 2019