Sekolah Dasar Negeri (SDN) II Aweh, Kabupaten Lebak, Banten, mengembangkan pembelajaran sistem Higher Order of Thinking Skill (HOTS) atau pola pembelajaran sistem kemampuan berpikir lebih tinggi.

"Kita berharap pengembangan sistem HOTS itu dapat meningkatkan semangat dan motivasi belajar," kata Kepala SDN II Aweh, Kecamatan Kalanganyar, Kabupaten Lebak, Nining, saat dihubungi di Lebak, Kamis.

Dengan pengembangan sistem HOTS itu, kata dia, tentu guru dituntut lebih kreatif dan inovatif serta menguasai bidang mata pelajaran tertentu.

Selain itu, katanya, media pembelajaran harus terpenuhi untuk mendukung siswa belajar lebih aktif dan menyenangkan.

Ia menjelaskan pembelajaran sistem HOTS menumbuhkan semangat dan motivasi belajar, sehingga anak memiliki kemampuan lain yang lebih tinggi, seperti berpikir kreatif dan kritis.

Dalam pembelajaran sistem HOTS diharapkan siswa menggunakan media pembelajaran sebagai sarana untuk melakukan penelitian agar mereka memiliki kemampuan berpikir objektif dan kritis.

Penerapan pengembangan pembelajaran sistem HOTS itu, kata dia, ditargetkan tahun depan, sedangkan saat ini masih sosialisasi agar guru dapat memahaminya.

"Kami berharap pengembangan sistem HOTS dapat menumbuhkan semangat dan motivasi belajar lebih tinggi, sehingga dapat mencetak siswa berprestasi," katanya.

Pada kesempatan itu, ia juga mengapresiasi peserta didiknya yang meraih prestasi di berbagai kejuaraan, di antaranya lomba seni membaca Al Quran, kepramukaan, dan pencak silat tingkat Kabupaten Lebak.

Bahkan, katanya, dalam lomba seni membaca Al Quran atau Musabaqoh Tilawatil Qur'an (MTQ), siswa kelas VI bernama Muhammad Dzikron Maula meraih juara pertama dan kemungkinan mewakili Provinsi Banten ke tingkat nasional.

"Kami terus mendorong siswa berpretasi dengan pengoptimalan belajar yang kreatif, inovatif, dan menyenangkan," ujar Nining.

Kepala Bidang Pendidikan Dasar Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Disdikbud) Kabupaten Lebak Abdul Waseh mengatakan pihaknya mendorong siswa meraih prestasi dengan mengoptimalkan peningkatan mutu pendidikan mulai jenjang SD sampai SMP.

Peningkatan mutu pendidikan itu, di antaranya dengan mengoptimalkan pelatihan, sosialisasi, bimtek, dan lokakarya untuk penguatan pemahaman Kurikulum 2013.

"Kami terus menggenjot tenaga kependidikan memiliki kompetensi dan profesional agar melahirkan siswa berprestasi di bidang akademik maupun karakter, sehingga memiliki nilai-nilai budaya kearifan lokal," katanya.

 

Pewarta: Mansyur suryana

Editor :


COPYRIGHT © ANTARA News Banten 2019