Delapan armada mobil pemadam dikerahkan ke lokasi kebakaran di Pasar Tradisional Tanah Merah, Bangkalan, Jawa Timur, Senin malam guna menjinakkan kobaran api yang terus semakin membesar karena angin kencang.

Kedelapan unit mobil pemadam itu masing-masing sebanyak 4 armada dari petugas pemadam kebakaran Pemkab Bangkalan, 2 armada dari PDAM, 1 armada dari Polres Bangkalan, dan 1 armada lagi dari Pangkalan TNI Angkatan Laut (Lanal) Batuporon, Bangkalan.

"Jadi sudah ada delapan armada di lokasi kejadian, dan upaya pemadaman terus dilakukan petugas dibantu masyarakat sekitar," kata Kasubbag Humas Polres Bangkalan Iptu Suyitno Di Bangkalan, Senin malam.

Kebakaran Pasar Tradisional Tanah Merah Bangkalan, Jawa Timur mulai pukul 19.30 WIB. Api pertama kali diketahui dari bagian Selatan pasar, yakni dekat tiang PLN, lalu menjalar ke kios-kios berbahan kayu yang ada di dalam pasar itu.

Hembusan angin kencang membuat kobaran api cepat membesar, hingga petugas pemadam kualahan memadamkan kobaran api, sehingga harus mendatangkan mobil pemadam bantuan dari Polres Bangkalan, PDAM Bangkalan dan Lanal Batuporon Bangkalan.

Belum diketahui penyebab kebakaran pasar ini, namun berdasarkan dugaan, karena terjadi sambungan arus pendek listrik, karena api pertama kali muncul di sekitar tiang listrik yang ada di dalam pasar.

"Dan berkat bantuan mobil pemadam dari instansi lain, saat ini kobaran api semakin mengecil," kata Suyitno.

Kebakaran Pasar Tradisional Tanah Merah ini, menyebabkan arus lalu lintas di jalur penghubungan antara Kabupaten Bangkalan dengan Kabupaten Sampang macet. Petugas terpaksa mengalihkan arus lalu lintas melalui jalur alternatif.

Sedangkan untuk kendaraan besar dan pengangkut bahan material yang dari arah Surabaya yang hendak menuju Kabupaten Sampang, Pamekasan dan Sumenep terpaksa dihentikan di pertigaan Tangkel, Bangkalan guna mengantisipasi beban kemacetan yang lebih parah.

Sementara itu, akibat kebakaran tersebut, antrean kendaraan yang dari arah Sampang menuju Surabaya dan sebaliknya, terpantau hingga mencapai 5 kilometer

Pewarta: Abd Aziz

Editor : Sambas


COPYRIGHT © ANTARA News Banten 2019