Pemerintah Kabupaten Lebak, Provinsi Banten, menjalin komunikasi dengan investor yang telah ditandatangani beberapa bulan lalu di Jakarta untuk merealisasi investasi guna mendukung sektor pariwisata.
"Kita terus menjalin komunikasi dengan investor itu," kata Kepala Bidang Penanaman Modal Dinas Penanaman Modal dan Perizinan Terpadu Satu Pintu (DPMPTSP) Kabupaten Lebak Neni Sunaeni di Lebak, Rabu.
Para investor yang telah menandatangani itu sebanyak enam perusahaan pada kegiatan Pertemuan Bisnis yang difasilitasi Kementerian Pariwisata di Hotel Arya Duta, Jakarta.
Dari enam investor itu antara lain D'Wanasalam bidang perhotelan, Grand Picasso Hotel Jakarta bidang perhotelan, PT Kelindo Raya bidang pariwisata, PT Indomarco Prismatama bidang ritel, PT Sumber Alfaria Trijaya bidang ritel dan Bank Banten bidang perbankan.
"Kami berharap enam investor itu dapat menanamkan modalnya di Lebak," katanya menjelaskan.
Menurut dia, pemerintah daerah memberikan kemudahan bagi investor untuk menerima proses perizinan, karena sektor pariwisata itu memberikan dampak luas terhadap peningkatan ekonomi masyarakat juga penyerapan lapangan pekerjaan.
Selama ini, potensi pariwisata Kabupaten Lebak dinilai luar biasa, bahkan mendunia dengan adanya wisata budaya masyarakat Badui dan Pantai Sawarna.
Selain itu juga destinasi "Negeri Di Atas Awan" menjadikan daya tarik wisatawan di Desa Citorek, Kecamatan Cibeber.
Lokasi destinasi wisata alam itu berada di kawasan Taman Nasional Gunung Halimun Salak (TNGHS) dan dipastikan akan dibanjiri wisatawan domestik dan mancanegara.
"Kami menjamin akan memberikan kemudahan-kemudahan proses perizinan tanpa berbelit-belit bagi investor yang menanamkan modalnya di sektor pariwisata itu," katanya menjelaskan.
Ia mengatakan, untuk mendukung sektor pariwisata itu tentu pemerintah daerah infrastuktur jalan dan sarana lainnya.
Kondisi jalan kini sudah dilintasi betonisasi dan hotmiks menuju kawasan objek wisata pesisir pantai selatan dan kawasan adat Badui.
Begitu juga jalan menuju "Negeri Di Atas Awan" sudah mulus dibangun betonisasi.
"Kami yakin jika investor itu berminat membangun pariwisata maka bisa menggulirkan ekonomi warga setempat," katanya.
COPYRIGHT © ANTARA News Banten 2019
"Kita terus menjalin komunikasi dengan investor itu," kata Kepala Bidang Penanaman Modal Dinas Penanaman Modal dan Perizinan Terpadu Satu Pintu (DPMPTSP) Kabupaten Lebak Neni Sunaeni di Lebak, Rabu.
Para investor yang telah menandatangani itu sebanyak enam perusahaan pada kegiatan Pertemuan Bisnis yang difasilitasi Kementerian Pariwisata di Hotel Arya Duta, Jakarta.
Dari enam investor itu antara lain D'Wanasalam bidang perhotelan, Grand Picasso Hotel Jakarta bidang perhotelan, PT Kelindo Raya bidang pariwisata, PT Indomarco Prismatama bidang ritel, PT Sumber Alfaria Trijaya bidang ritel dan Bank Banten bidang perbankan.
"Kami berharap enam investor itu dapat menanamkan modalnya di Lebak," katanya menjelaskan.
Menurut dia, pemerintah daerah memberikan kemudahan bagi investor untuk menerima proses perizinan, karena sektor pariwisata itu memberikan dampak luas terhadap peningkatan ekonomi masyarakat juga penyerapan lapangan pekerjaan.
Selama ini, potensi pariwisata Kabupaten Lebak dinilai luar biasa, bahkan mendunia dengan adanya wisata budaya masyarakat Badui dan Pantai Sawarna.
Selain itu juga destinasi "Negeri Di Atas Awan" menjadikan daya tarik wisatawan di Desa Citorek, Kecamatan Cibeber.
Lokasi destinasi wisata alam itu berada di kawasan Taman Nasional Gunung Halimun Salak (TNGHS) dan dipastikan akan dibanjiri wisatawan domestik dan mancanegara.
"Kami menjamin akan memberikan kemudahan-kemudahan proses perizinan tanpa berbelit-belit bagi investor yang menanamkan modalnya di sektor pariwisata itu," katanya menjelaskan.
Ia mengatakan, untuk mendukung sektor pariwisata itu tentu pemerintah daerah infrastuktur jalan dan sarana lainnya.
Kondisi jalan kini sudah dilintasi betonisasi dan hotmiks menuju kawasan objek wisata pesisir pantai selatan dan kawasan adat Badui.
Begitu juga jalan menuju "Negeri Di Atas Awan" sudah mulus dibangun betonisasi.
"Kami yakin jika investor itu berminat membangun pariwisata maka bisa menggulirkan ekonomi warga setempat," katanya.
Editor : Sambas
COPYRIGHT © ANTARA News Banten 2019