Pemerintah Kabupaten Lebak, Banten, siap merealisasikan pembangunan Pasar Leuwidamar guna mendukung destinasi wisata masyarakat Badui.

Kepala Dinas Perindustrian dan Perdagangan (Disperindag) Kabupaten Lebak Dedi Rahmat di Lebak, Sabtu, mengatakan pada prinsipnya pemerintah daerah mendukung pembangunan Pasar Leuwidamar, namun sejauh ini persyaratan-persyaratannya belum dipenuhi oleh pihak kecamatan.

Persyaratan itu, di antaranya belum adanya laporan pengajuan Rakorbang dari pihak kecamatan ke Pemerintah Kabupaten Lebak, juga termasuk dilengkapi para pedagang yang akan mengisi pertokoan.

Hal itu, kata dia, berdasarkan pengalaman Pasar Curugbitung hingga direalisasikan pembangunan, namun tidak satupun pedagang mengisi pertokoan pasar tersebut.

Pengalaman itu, tentu jangan sampai terulang kembali, sehingga pihak kecamatan harus menempuh persyaratan.

Apabila, pihak kecamatan itu tidak mengajukan Rakorbang kemungkinan Pasar Leuwidamar tidak akan direalisasikan pembangunannya.

Sebab, pembangunan pasar tersebut akan didanai melalui alokasi APBD setempat.

Tetapi, kata dia, pihaknya juga bisa mengajukan ke Kementerian Perdagangan melalui program revitalisasi pasar.

Karena itu, pihaknya meminta aparatur kecamatan setempat agar mengajukan Rakorbang ke Pemkab Lebak sehingga bisa ditindaklanjuti.

Saat ini, Pasar Leuwidamar seluas 2.000 meter milik pemerintah daerah, katanya.

Baca juga: Optimalkan pemasaran produk, wasyarakat Badui berharap Pasar Leuwidamar dibangun

Ia mengatakan, apabila pihak kecamatan itu tidak mengajukan pembangunan pasar maka bisa dijadikan shelter untuk menampung produk kerajinan masyarakat setempat.

Pembangunan shelter di lokasi Pasar Leuwidamar bisa dikelola oleh BUMdes desa setempat.

"Kami yakin pembangunan shelter itu dipastikan ramai pengunjung wisatawan domestik maupun mancanegara yang mengunjungi destinasi wisata Badui," ujarnya menjelaskan.

Kepala Desa Lebak Pariang Kecamatan Leuwidamar Kabupaten Lebak Aat Suangsih mengatakan masyarakat di sini mendambakan Pasar Leuwidamar dibangun guna meningkatkan pertumbuhan ekonomi masyarakat.

Apalagi, pemerintah daerah tahun 2019-2024 memfokuskan pembangunan destinasi wisata sehingga pasar dapat menjadikan lokomotif ekonomi untuk menampung produk unggulan daerah.

Produk kerajinan masyarakat di sini tersebar di 12 desa, termasuk warga permukiman masyarakat Badui.

"Jika pasar itu dibangun maka produk aneka kerajinan Badui, kerajinan bambu juga aneka kerajinan makanan tradisional bisa ditampung di Pasar Leuwidamar," ujarnya.

Kehadiran produk unggulan daerah itu bisa dijadikan barang oleh-oleh untuk wisatawan domestik maupun mancanegara yang berkunjung ke kawasan permukiman Badui.

Saat ini, kondisi Pasar Leuwidamar memprihatinkan karena seluruh bangunanya sudah rusak berat,sehingga para pedagang terpaksa meninggalkan pertokoan.

"Kami berharap tahun 2020 bisa direalisasikan pembangunan Pasar Leuwidamar itu," katanya.

Baca juga: Pemkab Lebak diminta bangun pasar sentra kerajinan di Leuwidamar

Pewarta: Mansyur suryana

Editor : Ridwan Chaidir


COPYRIGHT © ANTARA News Banten 2019