SDN 3 Sukamekarsari di Kecamatan Kalanganyar, Kabupaten Lebak, Banten mencetak siswa berprestasi melalui kurikulum 2013 atau kutilas guna mempersiapkan generasi penerus yang memiliki sumber daya manusia (SDM) unggul.

"Kita tiga tahun melaksanakan kutilas dan banyak berhasil meraih prestasi di bidang akademik dan olahraga melalui perlombaan tingkat kabupaten," kata Kepala SDN 3 Sukamekarsari Kabupaten Lebak Nining di Lebak, Senin.

Untuk meningkatkan kualitas dan mutu pendidikan, pihaknya melihat penerapan kutilas dapat terwujud kedisiplinan guru juga berinovasi dan kreatif.

Keberhasilan kutilas itu dapat mencetak proses pendidikan, sehingga anak-anak memiiliki kepandaian (kognitif), afektif (sikap) dan ketrampilan (psiomotorik).

Selama ini, kata dia, sekolahnya sudah diterapkan kutilas 2016 dengan mengedepankan pembelajaran kreatif dan menyenangkan, sehingga anak-anak menerima pembelajaran lebih giat dan bersemangat untuk menggali ilmu pengetahuan.

"Kami mengapresiasi penerapan kutilas tidak ada masalah dan para tenaga pendidik sudah memahami kurikulum itu," katanya menjelaskan.

Menurut dia, tenaga pendidik di sekolahnya itu sebanyak 13 guru menyandang sarjana pendidikan (Strata-S1).

Selain itu juga mereka digodok untuk memiliki kemampuan kompetensi kependidikan khususnya penerapan kutilas.

Penerapan kutilas itu tentu berbeda dengan pola metodik sebelumnya.

Keunggulan kutilas tersebut kini guru dan siswa dalam proses kegiatan belajar mengajar (KBM) lebih kreatif dan inovatif.

Mereka para guru sudah tidak menjadikan siswa sebagai objek, namun dituntut lebih kreatif dan inovatif dalam penerima pembelajaran.

Mereka para siswa belajar tidak dibatasi di ruang kelas saja, tetapi diperbolehkan belajar di luar ruang agar mampu menganalisis hingga menyimpulkan suatu pengetahuan.

Para siswa juga bisa belajar melalui literasi melalui buku pengetahuan juga penggunaan jaringan teknologi internet.

Pada dasarnya kutlas siswa belajar seluas-luasnya untuk menggali ilmu pengetahuan tanpa terikat pembelajaran di sekolah.

"Kami mengembangkan pola pembelajaran kutilas dengan praktek okulasi pembibitan tanaman, oleh siswa," katanya.

Sugiono, pengawas SD Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kabupaten Lebak mengatakan selama ini penerapan kutilas berjalan lancar dan belum menemukan laporan adanya hambatan dan kendala.

Namun, pihaknya menyimpulkan sebagian besar guru sudah memahami penerapan kutilas.

Karena itu, pihaknya menjamin kerja sama dengan Lembaga Penjamin Mutu Pendidikan (LPMP) Provinsi Banten.

Dengan demikian, pihaknya mengoptimalkan sosialisasi, pelatihan, bintek, workshop dan sebagainya untuk penguatan pemahaman kutilas.

"Kami yakin ke depan mutu pendidikan di Lebak berkualitas melalui penerapan kutilas itu," katanya.

Sementara itu, Pemerhati pendidikan di Kabupaten Lebak Tuti Tuarsih mengatakan penerapan kutilas sangat tepat karena akan membentuk karakteristik anak yang memiliki integritas cinta Tanah Air, berakhlak mulia juga memiliki kompetensi dan keterampilan.

Selain itu juga mencetak siswa yang cerdas dan pandai, juga mampu menguasai perubahan-perubahan zaman seiring dengan berkembangnya ilmu pengetahuan dan teknologi.

"Kami mendorong siswa dan guru lebih kreatif dan inovatif dalam pengembangan ilmu pengetahuan," katanya.


 

Pewarta: Mansyur suryana

Editor : Sambas


COPYRIGHT © ANTARA News Banten 2019