Komando Distrik Militer (Kodim) 0603 Lebak berkomitmen untuk mendukung program swasembada pangan sesuai nota kesepahaman yang ditandatangani TNI dan Kementerian Pertanian.

"Kita bekerja sama dengan Dinas Pertanian dan Perkebunan (Distanbun) setempat untuk meningkatkan produksi dan produktivitas pangan," kata Dandim 0603 Lebak Letkol (Kav) Yuda Setiawan di Lebak, Minggu.

Kodim 0603 Lebak mengapresiasi produksi pangan di daerah itu tahun ke tahun surplus dan memberikan kontribusi terhadap pangan nasional dengan memasok ke luar daerah, seperti Tangerang, DKI Jakarta dan Bogor.

Untuk mendukung program swasembada pangan, kata dia, TNI sebagai tenaga pendamping petani bertugas memberikan penyuluhan dan menunjang perbaikan sarana pertanian.

Bahkan, TNI juga membantu pembangunan percetakan sawah baru di Kecamatan Cirinten.

"Kami tak kenal lelah dan bekerja keras sebagai komitmen untuk mendukung program swasembada pangan, karena merupakan program pemerintah, " tegasnya.

Ia mengatakan, TNI bersama Distanbun dan Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) setempat membuka "Posko Mitigasi Kekeringan".

Dimana posko itu dipusatkan pada Distanbun untuk menangani areal persawahan petani yang mengalami kekeringan akibat kemarau itu.

Apabila, petani itu melaporkan kekeringan,namun terdapat sumber potensi air permukaan,  maka TNI, petugas Distanbun dan BPBD ke lapangan untuk membantu penyaluran pompa air.

Pompa air itu, kata dia, nantinya dilakukan penyedotan air permukaan untuk menyelamatkan tanaman padi agar tidak gagal panen.

Selama ini, kata dia, kekeringan belum mengkhawatirkan gagal panen karena terbantu adanya peyaluran bantuan pompa air tersebut.

"Kami menerima laporan dari Distanbun musim kemarau itu tidak mengakibatkan gagal panen," ujarnya menjelaskan.

Sementara itu, Kepala Distanbun Kabupaten Lebak Dede Supriatna mengatakan pihaknya menjamin kekeringan yang menimpa tanaman padi di daerah ini belum berdampak terhadap produksi pangan setelah dilakukan pompanisasi guna menyelamatkan tanaman padi agar tidak terjadi gagal panen.

Berdasarkan data di Posko Mitigasi Kekeringan Distanbun Kabupaten Lebak tercatat seluas 2.760 hektare sawah mengalami kekeringan dan terdiri dari seluas 1.984 hektare kategori ringan, seluas 441 hektare sedang dan seluas 335 hektare berat. Sedangkan, angka tanam seluas 35.913 hektare.

"Kami bekerja sama dengan TNI untuk membantu pemasangan pompa air agar kekeringan yang terjadi saat ini tidak berpengaruh terhadap program ketahanan pangan," ujar Dede.

Ia menjelaskan kekeringan yang melanda areal persawahan di daerah ini hingga sekarang belum menjadikan ancaman produksi pangan.

Persediaan produksi beras Januari-Juni 2019 di Kabupaten Lebak melimpah karena produksi panen padi sebanyak 358.961 Gabah Kering Pungut (GKP) dan 305.117 Gabah Kering Giling (GKG).

Produksi padi tersebut jika dijadikan dalam bentuk beras sebanyak 167.814 ton dan kebutuhan konsumsi masyarakat Kabupaten Lebak 11.977 ton/bulan dan 143.724 ton/tahun dengan penduduk 1,2 juta jiwa.

Dari 167.814 ton setara beras itu kebutuhan beras hingga Juni 2019 sebanyak 71.862 ton maka dipastikan surplus 95.953 ton dan mencukupi untuk kebutuhan selama delapan bulan ke depan.

"Kami yakin pasokan beras masih didatangkan dari petani lokal dan harga beras juga stabil," katanya.

Pewarta: Mansyur suryana

Editor : Sambas


COPYRIGHT © ANTARA News Banten 2019