Warga Kota Tangerang Selatan melakukan aksi protes terhadap pemerintah dengan menanam pohon pisang pada lubang besar di badan Jalan Raya Siliwangi, Kecamatan Pamulang, karena dinilai dapat menimbulkan kecelakaan bagi pengendara yang melintas.
Bagas (36), salah satu warga mengungkapkan lubang besar di jalan tersebut kerap memakan banyak korban kecelakaan.
"Tadi pagi juga ada, orang mau berangkat kerja terus naik motornya ngebut, mungkin tidak lihat ada lubang itu, jadi dia terperosok," ujar bagas yang juga petugas DLH yang membersihkan sampah di sekitaran jalan tersebut, Rabu.
Baca juga: DPRD Tangsel: Jual buku lewat pedagang kantin modus lama
Menurut Bagas, sebelum ada pohon pisang itu, dia pernah memberi tanda lubang jalan tersebut menggunakan ban bekas dan kerucut, namun tanda yang dia pasang kerap hilang.
"Ban bekas dan kerucut hilang atau terlindas mobil truk besar," tambahnya.
Bagas memperkirakan kedalaman lubang tersebut sekira 10 meter dengan diameter 10 cm.
"Kalau dalamnya lubang itu kira-kira ada 10 meteran lah," ujarnya.
Karena kerap menimbulkan kecelakaan, masyarakat menyuarakan aksi dengan menanam pohon pisang di lubang jalan milik aset Provinsi Banten itu berikut sejumlah tulisan "Jalan lobang ga dibenerin" dan "Kabel berantakan ga diberesin".
Baca juga: Marak pungli pendidikan, Wawali Tangsel pertanyakan 20 persen dana APBD
COPYRIGHT © ANTARA News Banten 2019
Bagas (36), salah satu warga mengungkapkan lubang besar di jalan tersebut kerap memakan banyak korban kecelakaan.
"Tadi pagi juga ada, orang mau berangkat kerja terus naik motornya ngebut, mungkin tidak lihat ada lubang itu, jadi dia terperosok," ujar bagas yang juga petugas DLH yang membersihkan sampah di sekitaran jalan tersebut, Rabu.
Baca juga: DPRD Tangsel: Jual buku lewat pedagang kantin modus lama
Menurut Bagas, sebelum ada pohon pisang itu, dia pernah memberi tanda lubang jalan tersebut menggunakan ban bekas dan kerucut, namun tanda yang dia pasang kerap hilang.
"Ban bekas dan kerucut hilang atau terlindas mobil truk besar," tambahnya.
Bagas memperkirakan kedalaman lubang tersebut sekira 10 meter dengan diameter 10 cm.
"Kalau dalamnya lubang itu kira-kira ada 10 meteran lah," ujarnya.
Karena kerap menimbulkan kecelakaan, masyarakat menyuarakan aksi dengan menanam pohon pisang di lubang jalan milik aset Provinsi Banten itu berikut sejumlah tulisan "Jalan lobang ga dibenerin" dan "Kabel berantakan ga diberesin".
Baca juga: Marak pungli pendidikan, Wawali Tangsel pertanyakan 20 persen dana APBD
COPYRIGHT © ANTARA News Banten 2019