Pemerintah Provinsi Banten mendorong masyarakat untuk memanfaatkan obat-obat tradisional yang bisa dipertanggungjawabkan dan sesuai norma, karena obat-obat tradisional juga dinilai efektif mengobati penyakit-penyakit tertentu dan sebagai upaya memelihara kesehatan secara prefentif.

"Obat-obat tradisional di Indonesia itu banyak dan beberapa sangat efektif dalam mengobati penyakit tertentu. Untuk di Provinsi Banten memerlukan beberapa sentuhan, apa yang disebut dengan teknologi misalnya tentang kemasan dan pola pengelolaan," kata Sekda Banten Al Muktabar saat membuka Advokasi Kesehatan Tradisional yang diselenggarakan Dinas Kesehatan Provinsi Banten, di Aula Bappeda Banten, di Serang, Selasa.

Al Muktabar mengatakan, pelayanan kesehatan tradisional merupakan bentuk pelayanan yang telah dimanfaatkan sejak dahulu sebelum berkembangnya pelayanan kesehatan konvensional. Penyelenggaraan dan pengembangan pelayanan kesehatan tradisional perlu di dorong melalui pengkajian, penelitian dan pengujian pengobatan tradisional untuk memperkaya khasanah pelayanan kesehatan.

"Walaupun pelayanan kesehatan konvensional sudah berkembang dengan pesat, akan tetapi sampai saat ini pelayanan kesehatan tradisional masih tetap diminati oleh sebagian masyarakat dan diakui keberadaannya sebagai alternatif untuk mendapatkan kesehatan," katanya.

Baca juga: Pelaku usaha kuliner di Banten bersertifikasi sertifikasi BNSP minim

Baca juga: Dispar Banten meningkatkan SDM pelaku ekonomi kreatif di lokasi wisata

Menurut Al Muktabar, sekarang ini obat-obat tradisional sudah familier dengan teknologi, sehingga dengan pertemuan seperti ini sebagai upaya advokasi dan ke depan kegiatan advokasi tersebut perlu terus dilaksanakan dengan melibatkan banyak masyarakat.

"Obat tidak selalu berkaitan dengan kesehatan tetapi ada nilai ekonominya yaitu nilai tambah buat masyarakat, terkait dengan ekonominya kalau kita serius ini bisa dijadikan sebagai jalan untuk mengurangi kemiskinan dan pengangguran," kata dia.

Kepala Bidang Pelayanan Kesehatan Dinas Kesehatan Provinsi Banten Ariani Sugiarti selaku panitia penyelenggara kegiatan tersebut mengatakan, salah satu dari pelayanan kesehatan yang dikembangkan oleh Kementerian Kesehatan yaitu pelayanan kesehatan tradisional yakni pengobatan atau perawatan yang mengacu kepada pengalaman dan keterampilan turun temurun secara empiris. yang dapat dipertanggungjawabkan dan diterapkan sesuai norma yang berlaku di masyarakat.

Menurut Ariani, strategi pembangunan kesehatan tradisional adalah mendorong masyarakat agar mampu memelihara kesehatannya secara prefentif serta mengatasi gangguan kesehatan ringan secara mandiri melalui asuhan mandiri tanaman obat keluarga (toga).

"Di Provinsi Banten ini sudah banyak turun temurun pengobatan herbal dari pengobatan tradisional tetapi itu belum banyak yang sesuai dengan norma-norma dari kementerian kesehatan. Jadi bukan hanya norma empiris saja yang kita perlukan, tetapi harus ada berupa penelitian. Di Provinsi Banten sejak tahun 2012 sudah ada sentra penelitian tentang pengobatan tradisional ini," kata Ariani dalam kegiatan yang diikuti Organisasi Perangkat Daerah (OPD) Provinsi Banten,TP PKK Provinsi Banten dan RSUD Provinsi Banten.  

Baca juga: Sebagian besar perusahaan di Banten belum masuk forum CSR

Baca juga: Dinas PURP anggarkan Rp20 miliar lanjutkan penataanKawasan Banten Lama
 

Pewarta: Mulyana

Editor : Sambas


COPYRIGHT © ANTARA News Banten 2019