Pemerintah Kabupaten Lebak, Provinsi Banten, pada 2019 melaksanakan perbaikan 18 daerah irigasi, satu unit embung dan dua pembangunan embung baru untuk memenuhi kebutuhan air tanaman padi.
"Perbaikan dan pembangunan daerah irigasi maupun embung guna mendukung swasembada pangan di daerah itu," kata Kepala Bidang Irigasi Dinas Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) Kabupaten Lebak, Dade Yan Apriyandi di Lebak, Kamis.
Pemerintah daerah berkomitmen untuk mendukung program swasembada pangan melalui perbaikan jaringan irigasi.
Perbaikan sebanyak 18 daerah irigasi dan satu unit pembangunan embung itu dibiayai dengan Dana Alokasi Khusus (DAK) sebesar Rp6 miliar.
Baca juga: Wabup Lebak berharap Jokowi-Ma'ruf lanjutkan pembangunan infrastruktur
Selama ini, Kabupaten Lebak masuk daerah penghasil pangan dan menyumbangkan untuk kebutuhan nasional sebab produksi pangan di sini juga dipasok ke Jakarta, Tangerang, Bogor, Sukabumi hingga Lampung, sehingga pemerintah daerah setiap tahun mengalokasikan dana perbaikan infrastuktur irigasi untuk mendukung swasembada pangan tersebut.
"Saya kira jaringan irigasi itu sebagai ujung tombak penghasil sentra pangan," katanya.
Menurut dia, saat ini, jumlah daerah irigasi di Kabupaten Lebak tercatat sebanyak 474 unit terdiri dari 463 irigasi permukaan dan 11 irigasi pompa. Namun, pembangunan rehabilitasi jaringan irigasi itu direalisasikan antara 18 sampai 25 unit daerah irigasi akibat terbatasnya anggaran.
Kehadiran perbaikan jaringan irigasi dapat memberikan sumbangan besar terhadap program ketahanan pangan nasional. Saat ini, Kabupaten Lebak sebagai lumbung pangan di Provinsi Banten dan memberikan kontribusi sekitar 40 persen untuk kebutuhan pangan nasional.
"Kami ke depan menargetkan petani bisa melaksanakan indeks pertanaman (IP) tiga musim tanam per tahun melalui perbaikan irigasi itu," katanya.
Baca juga: Pemkab Lebak optimalkan pompanisasi untuk atasi kekeringan
Baca juga: Gapensi harapkan Jokowi-Ma'ruf perhatikan Lebak
Baca juga: BPBD Lebak belum tetapkan darurat kekeringan
Baca juga: Korban tanah bergerak merespons positif relokasi mandiri
COPYRIGHT © ANTARA News Banten 2019
"Perbaikan dan pembangunan daerah irigasi maupun embung guna mendukung swasembada pangan di daerah itu," kata Kepala Bidang Irigasi Dinas Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) Kabupaten Lebak, Dade Yan Apriyandi di Lebak, Kamis.
Pemerintah daerah berkomitmen untuk mendukung program swasembada pangan melalui perbaikan jaringan irigasi.
Perbaikan sebanyak 18 daerah irigasi dan satu unit pembangunan embung itu dibiayai dengan Dana Alokasi Khusus (DAK) sebesar Rp6 miliar.
Baca juga: Wabup Lebak berharap Jokowi-Ma'ruf lanjutkan pembangunan infrastruktur
Selama ini, Kabupaten Lebak masuk daerah penghasil pangan dan menyumbangkan untuk kebutuhan nasional sebab produksi pangan di sini juga dipasok ke Jakarta, Tangerang, Bogor, Sukabumi hingga Lampung, sehingga pemerintah daerah setiap tahun mengalokasikan dana perbaikan infrastuktur irigasi untuk mendukung swasembada pangan tersebut.
"Saya kira jaringan irigasi itu sebagai ujung tombak penghasil sentra pangan," katanya.
Menurut dia, saat ini, jumlah daerah irigasi di Kabupaten Lebak tercatat sebanyak 474 unit terdiri dari 463 irigasi permukaan dan 11 irigasi pompa. Namun, pembangunan rehabilitasi jaringan irigasi itu direalisasikan antara 18 sampai 25 unit daerah irigasi akibat terbatasnya anggaran.
Kehadiran perbaikan jaringan irigasi dapat memberikan sumbangan besar terhadap program ketahanan pangan nasional. Saat ini, Kabupaten Lebak sebagai lumbung pangan di Provinsi Banten dan memberikan kontribusi sekitar 40 persen untuk kebutuhan pangan nasional.
"Kami ke depan menargetkan petani bisa melaksanakan indeks pertanaman (IP) tiga musim tanam per tahun melalui perbaikan irigasi itu," katanya.
Baca juga: Pemkab Lebak optimalkan pompanisasi untuk atasi kekeringan
Baca juga: Gapensi harapkan Jokowi-Ma'ruf perhatikan Lebak
Baca juga: BPBD Lebak belum tetapkan darurat kekeringan
Baca juga: Korban tanah bergerak merespons positif relokasi mandiri
COPYRIGHT © ANTARA News Banten 2019