Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Lebak menyebutkan belum menetapkan status tanggap darurat kekeringan akibat kemarau yang berlangsung sejak awal Juni 2019.
"Kita belum menerima laporan adanya warga kesulitan air bersih. Untuk itu, kami belum menetapkan status tanggap darurat kekeringan," kata Kepala Pelaksana BPBD Kabupaten Lebak, Kaprawi di Lebak, Rabu.
BPBD Lebak tetap bersiaga menghadapi kemarau guna memberikan pelayanan kepada masyarakat guna mengurangi risiko kebencanaan agar tidak menimbulkan korban jiwa maupun kerusakan material.
Selama ini, wilayah Kabupaten Lebak belum ditetapkan status tanggap darurat kekeringan.
Begitu juga masyarakat sangat mudah mendapatkan jaringan pasokan air bersih melalui PDAM, pompanisasi bawah tanah, sumur, daerah aliran sungai hingga sumber air.
Baca juga: BPBD Lebak siaga hadapi kemarau
Berdasarkan pengalaman pada bulan yang sama (Juni 2018) tercatat 16 dari 28 kecamatan di Lebak dilanda kekeringan.
Mereka masyarakat di daerah itu kesulitan memperoleh air bersih setelah sumur bawah tanah, pompa juga sumber mata air mengalami kekeringan.
Ke-16 kecamatan itu antara lain Kecamatan Maja, Curugbitung, Kalanganyar, Cipanas, Bayah dan Cibadak.
Selanjutnya, Kecamatan Cimarga, Leuwidamar, Cirinten, Banjarsari, Warunggunung, Bojongmanik, Malingping, Wanasalam, Cihara dan Cilograng.
"Kami yakin sebanyak 16 kecamatan itu pada 2019 itu dipastikan tidak mengalami kesulitan pasokan air bersih karena sudah memiliki jaringan air bersih dari PDAM setempat," katanya.
Ia menambahkan, BPBD akan menetapkan status tanggap darurat kekeringan jika kemarau panjang.
Pihaknya menyiapkan beberapa unit kendaraan tangki dengan kapasitas 6.000 liter per truk dan siap disalurkan ke lokasi-lokasi perkampungan warga yang dilanda krisis air bersih akibat kekeringan.
Masyarakat yang mengajukan bantuan pasokan air bersih terlebih dahulu melaporkan kepada aparat kecamatan.
"Kami bergerak cepat menyalurkan pasokan air bersih jika warga mengalami kekeringan dan kesulitan pasokan air bersih," ujarnya.
Baca juga: BPBD Lebak imbau petani waspadai kebakaran hutan
Baca juga: BPBD Lebak minta warga waspadai terjadinya kebakaran
Baca juga: BPBD Lebak belum cabut status tanggap darurat pergerakan tanah
Baca juga: BPBD Lebak salurkan logistik korban bencana alam
Baca juga: Cuaca buruk, BPBD Lebak imbau nelayan tidak melaut
COPYRIGHT © ANTARA News Banten 2019
"Kita belum menerima laporan adanya warga kesulitan air bersih. Untuk itu, kami belum menetapkan status tanggap darurat kekeringan," kata Kepala Pelaksana BPBD Kabupaten Lebak, Kaprawi di Lebak, Rabu.
BPBD Lebak tetap bersiaga menghadapi kemarau guna memberikan pelayanan kepada masyarakat guna mengurangi risiko kebencanaan agar tidak menimbulkan korban jiwa maupun kerusakan material.
Selama ini, wilayah Kabupaten Lebak belum ditetapkan status tanggap darurat kekeringan.
Begitu juga masyarakat sangat mudah mendapatkan jaringan pasokan air bersih melalui PDAM, pompanisasi bawah tanah, sumur, daerah aliran sungai hingga sumber air.
Baca juga: BPBD Lebak siaga hadapi kemarau
Berdasarkan pengalaman pada bulan yang sama (Juni 2018) tercatat 16 dari 28 kecamatan di Lebak dilanda kekeringan.
Mereka masyarakat di daerah itu kesulitan memperoleh air bersih setelah sumur bawah tanah, pompa juga sumber mata air mengalami kekeringan.
Ke-16 kecamatan itu antara lain Kecamatan Maja, Curugbitung, Kalanganyar, Cipanas, Bayah dan Cibadak.
Selanjutnya, Kecamatan Cimarga, Leuwidamar, Cirinten, Banjarsari, Warunggunung, Bojongmanik, Malingping, Wanasalam, Cihara dan Cilograng.
"Kami yakin sebanyak 16 kecamatan itu pada 2019 itu dipastikan tidak mengalami kesulitan pasokan air bersih karena sudah memiliki jaringan air bersih dari PDAM setempat," katanya.
Ia menambahkan, BPBD akan menetapkan status tanggap darurat kekeringan jika kemarau panjang.
Pihaknya menyiapkan beberapa unit kendaraan tangki dengan kapasitas 6.000 liter per truk dan siap disalurkan ke lokasi-lokasi perkampungan warga yang dilanda krisis air bersih akibat kekeringan.
Masyarakat yang mengajukan bantuan pasokan air bersih terlebih dahulu melaporkan kepada aparat kecamatan.
"Kami bergerak cepat menyalurkan pasokan air bersih jika warga mengalami kekeringan dan kesulitan pasokan air bersih," ujarnya.
Baca juga: BPBD Lebak imbau petani waspadai kebakaran hutan
Baca juga: BPBD Lebak minta warga waspadai terjadinya kebakaran
Baca juga: BPBD Lebak belum cabut status tanggap darurat pergerakan tanah
Baca juga: BPBD Lebak salurkan logistik korban bencana alam
Baca juga: Cuaca buruk, BPBD Lebak imbau nelayan tidak melaut
COPYRIGHT © ANTARA News Banten 2019