Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Lebak, Provinsi Banten, memberlakukan kesiagaan menghadapi musim kemarau untuk menyelamatkan evakuasi masyarakat yang dilanda bencana alam juga menyalurkan bantuan air bersih.
"Kita mewaspadai musim kemarau itu rawan bencana kebakaran permukiman, kehutanan juga kesulitan pasokan air bersih karena debit air sungai mengalami kekeringan," kata Kepala Pelaksana Harian BPBD Kabupaten Lebak Kaprawi di Lebak, Selasa.
Pemberlakuan kesiagaan itu, katanya. guna mengurangi risiko kebencanaan agar tidak menimbulkan korban jiwa maupun kerusakan material.
BPBD, kata dia, mengoptimalkan pelayanan kepada masyarakat dengan memberikan pertolongan evakuasi jika terjadi bencana alam akibat kemarau.
Petugas kebencanaan dan sukarelawan, katanya, berjaga piket di Posko Utama BPBD dengan saling bergantian selama 24 jam sebanyak delapan personel per hari.
Penyiagaan ini, kata dia, agar mereka bergerak cepat menanggulangi kebencanaan agar tidak menimbulkan korban jiwa.
Baca juga: BPBD Lebak imbau petani waspadai kebakaran hutan
Sebab, pada musim kemarau rawan bencana kebakaran permukiman, kebakaran hutan dan kekeringan.
Selain itu juga kesulitan pasokan air bersih akibat sumur, daerah aliran sungai hingga sumber mata air terjadi kekeringan.
BPBD menyiapkan sejumlah kendaraan tangki untuk memasok air bersih ke permukiman yang mengalami kesulitan air bersih.
"Kami berharap warga jika terjadi bencana alam akibat kemarau maka segera menghubungi BPBD, kantor kecamatan maupun desa serta relawan," katanya.
Ia mengatakan, selama ini, Kabupaten Lebak dipetakan sebagai daerah rawan kebakaran hutan, permukiman dan kekeringan.
Selain itu juga beberapa desa di Kabupaten Lebak merupakan daerah yang menjadi langganan mengalami kekeringan juga kesulitan air bersih.
Bahkan, belum lama ini sebanyak enam rumah mengalami kebakaran, namun beruntung tidak menimbulkan korban jiwa.
"Kerugian kebakaran itu hingga mencapai ratusan juta rupiah," katanya.
BPBD juga menyiapkan empat kendaraan mobil tangki untuk pengiriman pasokan air bersih ke lokasi-lokasi rawan kesulitan air bersih.
Selain itu juga menyiagakan angkutan pemadam kebakaran (Damkar) dan selang pemadan api,pakaian antiapi dan kendaraan operasional.
Selain itu juga menyiapkan peralatan tenda, tandu dan logistik untuk menangani pascakebencanaan.
"Kami mengutamakan keselamatan warga jika terjadi bencana alam agar tidak menimbulkan korban jiwa," demikian Kaprawi.
Baca juga: BPBD Lebak minta warga waspadai terjadinya kebakaran
Baca juga: BPBD Lebak belum cabut status tanggap darurat pergerakan tanah
Baca juga: BPBD Lebak salurkan logistik korban bencana alam
Baca juga: Cuaca buruk, BPBD Lebak imbau nelayan tidak melaut
COPYRIGHT © ANTARA News Banten 2019
"Kita mewaspadai musim kemarau itu rawan bencana kebakaran permukiman, kehutanan juga kesulitan pasokan air bersih karena debit air sungai mengalami kekeringan," kata Kepala Pelaksana Harian BPBD Kabupaten Lebak Kaprawi di Lebak, Selasa.
Pemberlakuan kesiagaan itu, katanya. guna mengurangi risiko kebencanaan agar tidak menimbulkan korban jiwa maupun kerusakan material.
BPBD, kata dia, mengoptimalkan pelayanan kepada masyarakat dengan memberikan pertolongan evakuasi jika terjadi bencana alam akibat kemarau.
Petugas kebencanaan dan sukarelawan, katanya, berjaga piket di Posko Utama BPBD dengan saling bergantian selama 24 jam sebanyak delapan personel per hari.
Penyiagaan ini, kata dia, agar mereka bergerak cepat menanggulangi kebencanaan agar tidak menimbulkan korban jiwa.
Baca juga: BPBD Lebak imbau petani waspadai kebakaran hutan
Sebab, pada musim kemarau rawan bencana kebakaran permukiman, kebakaran hutan dan kekeringan.
Selain itu juga kesulitan pasokan air bersih akibat sumur, daerah aliran sungai hingga sumber mata air terjadi kekeringan.
BPBD menyiapkan sejumlah kendaraan tangki untuk memasok air bersih ke permukiman yang mengalami kesulitan air bersih.
"Kami berharap warga jika terjadi bencana alam akibat kemarau maka segera menghubungi BPBD, kantor kecamatan maupun desa serta relawan," katanya.
Ia mengatakan, selama ini, Kabupaten Lebak dipetakan sebagai daerah rawan kebakaran hutan, permukiman dan kekeringan.
Selain itu juga beberapa desa di Kabupaten Lebak merupakan daerah yang menjadi langganan mengalami kekeringan juga kesulitan air bersih.
Bahkan, belum lama ini sebanyak enam rumah mengalami kebakaran, namun beruntung tidak menimbulkan korban jiwa.
"Kerugian kebakaran itu hingga mencapai ratusan juta rupiah," katanya.
BPBD juga menyiapkan empat kendaraan mobil tangki untuk pengiriman pasokan air bersih ke lokasi-lokasi rawan kesulitan air bersih.
Selain itu juga menyiagakan angkutan pemadam kebakaran (Damkar) dan selang pemadan api,pakaian antiapi dan kendaraan operasional.
Selain itu juga menyiapkan peralatan tenda, tandu dan logistik untuk menangani pascakebencanaan.
"Kami mengutamakan keselamatan warga jika terjadi bencana alam agar tidak menimbulkan korban jiwa," demikian Kaprawi.
Baca juga: BPBD Lebak minta warga waspadai terjadinya kebakaran
Baca juga: BPBD Lebak belum cabut status tanggap darurat pergerakan tanah
Baca juga: BPBD Lebak salurkan logistik korban bencana alam
Baca juga: Cuaca buruk, BPBD Lebak imbau nelayan tidak melaut
COPYRIGHT © ANTARA News Banten 2019