Dinas Lingkungan Hidup Kota Tangerang Banten menyebutkan, keberadaan Tempat Pengolahan Sampah Terpadu (TPST) di lingkungan pemukiman warga dapat mengurangi pembuangan sampah ke TPA Rawakucing.

Kepala Bidang Kebersihan DLH Kota Tangerang, Buceu Gartina di Tangerang Sabtu menuturkan, jumlah volume sampah yang dihasilkan masyarakat di Kelurahan Pabuaran Tumpeng yang awalnya mencapai tiga truk sehari namun setelah adanya TPST berkurang menjadi satu truk.

Pasalnya, sampah yang dihasilkan warga dikumpulkan warga di TPST dan dilakukan pemilihan serta pengolahan untuk sampah organik dan anorganik.

Baca juga: DLH Kota Serang prioritaskan program bank sampah

Sampah organik diolah menjadi pupuk dan sampah anorganik dijual lagi sebagai pendapatan untuk kebutuhan TPST itu sendiri.

TPST RW 07 di Perumahan Benua Indah, Kelurahan Pabuaran Tumpeng Karawaci sudah berjalan selama delapan tahun. Saat ini, sudah ada 11 TPST yang berjalan di Kota Tangerang dan akan terus ditambah jumlahnya.

"Warga diajak untuk mengelola sampahnya menjadi barang berguna dan memberikan manfaat ekonomi bagi warga tersebut," ujarnya.

Selain itu, Dinas Lingkungan Hidup Kota Tangerang pun mendorong warga untuk melakukan penghijauan yang sumber pupuknya berasal dari kompos sampah.

Apalagi, Pemkot Tangerang sedang gencar dalam pembentukan kampung tematik. Sehingga perlu adanya gerakan dari masyarakat yang secara sadar menata lingkungannya.

Dengan melalui program kebersihan seperti pengolahan sampah maka warga terbentuk untuk menjadikan lingkungannya bersih dan hijau.

"Kita ingin juga mengajak warga dalam menjaga kebersihan. Melalui pengolahan sampah dan kemudian terimplementasi pada lingkungan secara luas," ujarnya.

Baca juga: DLH Tangerang Buat "Mini Control Room" Pantau Kerja Petugas

Pewarta: Achmad Irfan

Editor : Sambas


COPYRIGHT © ANTARA News Banten 2019