Stasiun Rangkasbitung Kabupaten Lebak melibatkan kepolisian dan TNI untuk pengamanan mudik Lebaran 2019 guna mengantisipasi lonjakan penumpang dan tindakan kriminal.
"Kami mengoptimalkan pengamanan untuk melayani masyarakat yang hendak mudik Lebaran ke kampung halaman dengan aman dan selamat sampai tujuan," kata Wakil Kepala Stasiun Rangkasbitung Akhmad, di Lebak,Sabtu.
Keterlibatan kepolisian dan TNI untuk pengamanan arus mudik Lebaran agar dapat memberikan kenyamanan dan kelancaran kepada penumpang, mengingat Stasiun Rangkasbitung akan dipadati ribuan penumpang arus mudik Lebaran mulai H-7.
Kebanyakan penumpang itu datang dari Jakarta dan bertujuan mudik Lebaran ke kampung halaman di Kabupaten Lebak, Pandeglang dan Serang. Karena itu, pengamanan tersebut dapat mengantisipasi kejahatan,seperti copet dan hipnotis.
"Kami yakin pengoptimalan pengamanan itu dapat mencegah kejahatan, bahkan tahun 2018 tidak ada laporan penumpang korban pencopetan maupun penipuan dengan cara dihipnotis," ujarnya pula.
Menurut dia, diperkirakan arus mudik Lebaran yang menggunakan jasa angkutan kereta api dipastikan terjadi kenaikan sekitar 10 persen dibandingkan mudik tahun lalu.
Para pemudik Lebaran lebih memilih angkutan KA, karena harga tiket murah juga lancar dan tidak terjadi kemacetan. "Kami optimistis penumpang berjalan tertib dan lancar karena pengamanan begitu ketat," katanya lagi.
Kepala Kepolisian Sektor (Kapolsek) Rangkasbitung AKP Ugum Taryana mengatakan, pihaknya menerjunkan 60 personel untuk pengamanan arus mudik Lebaran melalui Stasiun Rangkasbitung. Sebanyak 60 personel itu dari Polres Lebak, Brimob Polda Banten, dan TNI.
Bahkan, petugas pengamanan belum lama ini melakukan pemeriksaan kepada penumpang yang hendak menuju ke Jakarta.
Pemeriksaan itu, kata dia, untuk memberikan kenyamanan selama perjalanan.
"Kami akan melakukan pengamanan ketat dan semua penumpang diperiksa tas dan kardus,karena khawatir membawa senjata maupun bahan peledak," katanya lagi.
COPYRIGHT © ANTARA News Banten 2019
"Kami mengoptimalkan pengamanan untuk melayani masyarakat yang hendak mudik Lebaran ke kampung halaman dengan aman dan selamat sampai tujuan," kata Wakil Kepala Stasiun Rangkasbitung Akhmad, di Lebak,Sabtu.
Keterlibatan kepolisian dan TNI untuk pengamanan arus mudik Lebaran agar dapat memberikan kenyamanan dan kelancaran kepada penumpang, mengingat Stasiun Rangkasbitung akan dipadati ribuan penumpang arus mudik Lebaran mulai H-7.
Kebanyakan penumpang itu datang dari Jakarta dan bertujuan mudik Lebaran ke kampung halaman di Kabupaten Lebak, Pandeglang dan Serang. Karena itu, pengamanan tersebut dapat mengantisipasi kejahatan,seperti copet dan hipnotis.
"Kami yakin pengoptimalan pengamanan itu dapat mencegah kejahatan, bahkan tahun 2018 tidak ada laporan penumpang korban pencopetan maupun penipuan dengan cara dihipnotis," ujarnya pula.
Menurut dia, diperkirakan arus mudik Lebaran yang menggunakan jasa angkutan kereta api dipastikan terjadi kenaikan sekitar 10 persen dibandingkan mudik tahun lalu.
Para pemudik Lebaran lebih memilih angkutan KA, karena harga tiket murah juga lancar dan tidak terjadi kemacetan. "Kami optimistis penumpang berjalan tertib dan lancar karena pengamanan begitu ketat," katanya lagi.
Kepala Kepolisian Sektor (Kapolsek) Rangkasbitung AKP Ugum Taryana mengatakan, pihaknya menerjunkan 60 personel untuk pengamanan arus mudik Lebaran melalui Stasiun Rangkasbitung. Sebanyak 60 personel itu dari Polres Lebak, Brimob Polda Banten, dan TNI.
Bahkan, petugas pengamanan belum lama ini melakukan pemeriksaan kepada penumpang yang hendak menuju ke Jakarta.
Pemeriksaan itu, kata dia, untuk memberikan kenyamanan selama perjalanan.
"Kami akan melakukan pengamanan ketat dan semua penumpang diperiksa tas dan kardus,karena khawatir membawa senjata maupun bahan peledak," katanya lagi.
Editor : Sambas
COPYRIGHT © ANTARA News Banten 2019