Dua korban tanah longsor di Desa Teluk Sungai, Kecamatan Pulau Sembilan, Pulau Matasiri, Kabupaten Kotabaru, Kalimantan Selatan berhasil ditemukan oleh tim SAR gabungan bersama masyarakat.
Plt Kepala Pelaksana Badan Penanggulangan Bencana Daerah Kabupaten Kotabaru Rusian Ahmadi Jaya, Kamis, mengatakan kedua korban atas nama Barikatul Hikmah (25) dan bayinya Ria Naksa Sabandia (7 bulan) ditemukan dalam kondisi sudah meninggal dunia.
"Sudah ditemukan dan dievakuasi, yang penting tugas berat kita selama tujuh hari membuahkan hasil," ujarnya.
Selama sepekan terakhir tim SAR gabungan bersama masyarakat bekerja keras melakukan pencarian kedua korban yang terkubur di dalam rumah yang tertimbun longsor.
Sebelumnya tanah longsor dan banjir bandang melanda dua desa di Pulau Matasiri Kecamatan Pulau Sembilan Kabupaten Kotabaru pada Rabu (24/4).
Timbunan tanah mencapai delapan meter, sedangkan penggalian hanya bisa dilakukan secara manual dengan cangkul dan penyemprotan air, kemudian dialirkan ke laut.
Tepat di hari ke delapan pascabencana, sekitar pukul 11.00 Wita keberadaan ibu dan anak ini akhirnya teridentifikasi, namun perlu waktu lima jam untuk mengevakuasinya dari bawah reruntuhan rumah.
Selanjutnya korban diserahkan kepada pihak keluarga dan langsung dilakukan pemakaman pada hari yang sama.
"Jadi operasi SAR sudah selesai karena tidak ada korban lain lagi dan personel kita tarik pulang," kata Rusian.
Longsor tersebut terjadi setelah hujan selama dua hari berturut-turut. Sedikitnya ada 20 titik longsor dan sebagian menimpa pemukiman warga.
Menurut warga longsor di Pulau Matasiri sebenarnya hal biasa, namun baru sekali ini yang terjadi dalam skala besar dan berakibat fatal.
Akibat musibah ini belasan rumah rusak, dua akses jalan putus, dan beberapa titik jembatan memerlukan perbaikan. *
COPYRIGHT © ANTARA News Banten 2019
Plt Kepala Pelaksana Badan Penanggulangan Bencana Daerah Kabupaten Kotabaru Rusian Ahmadi Jaya, Kamis, mengatakan kedua korban atas nama Barikatul Hikmah (25) dan bayinya Ria Naksa Sabandia (7 bulan) ditemukan dalam kondisi sudah meninggal dunia.
"Sudah ditemukan dan dievakuasi, yang penting tugas berat kita selama tujuh hari membuahkan hasil," ujarnya.
Selama sepekan terakhir tim SAR gabungan bersama masyarakat bekerja keras melakukan pencarian kedua korban yang terkubur di dalam rumah yang tertimbun longsor.
Sebelumnya tanah longsor dan banjir bandang melanda dua desa di Pulau Matasiri Kecamatan Pulau Sembilan Kabupaten Kotabaru pada Rabu (24/4).
Timbunan tanah mencapai delapan meter, sedangkan penggalian hanya bisa dilakukan secara manual dengan cangkul dan penyemprotan air, kemudian dialirkan ke laut.
Tepat di hari ke delapan pascabencana, sekitar pukul 11.00 Wita keberadaan ibu dan anak ini akhirnya teridentifikasi, namun perlu waktu lima jam untuk mengevakuasinya dari bawah reruntuhan rumah.
Selanjutnya korban diserahkan kepada pihak keluarga dan langsung dilakukan pemakaman pada hari yang sama.
"Jadi operasi SAR sudah selesai karena tidak ada korban lain lagi dan personel kita tarik pulang," kata Rusian.
Longsor tersebut terjadi setelah hujan selama dua hari berturut-turut. Sedikitnya ada 20 titik longsor dan sebagian menimpa pemukiman warga.
Menurut warga longsor di Pulau Matasiri sebenarnya hal biasa, namun baru sekali ini yang terjadi dalam skala besar dan berakibat fatal.
Akibat musibah ini belasan rumah rusak, dua akses jalan putus, dan beberapa titik jembatan memerlukan perbaikan. *
COPYRIGHT © ANTARA News Banten 2019