Gubernur Banten Wahidin Halim bersama Kapolda Irjen Pol Tomsi Tohir, Kepala Dinas Pertanian Provinsi Agus M Tauchid dan unsur satgas Pangan Provinsi Banten lainnya melakukan inspeksi mendadak atau sidak guna mengetahui kondisi ketersediaan dan fluktuasi harga bahan pangan di wilayah itu menjelang Bulan Suci Ramadhan 1440 Hijriah.

Gubernur Wahidin Halim bersama tim satgas pangan Provinsi Banten melakukan sidak ke Pasar Induk Rau, Kota Serang, Senin.

Dari hasil sidak yang dilakukan, Gubernur menyatakan bahwa kondisi ketersediaan bahan pangan relatif aman dengan harga yang relatif stabil.

Gubernur turut didampingi Kapolda, unsur TNI, Wakil Wali Kota Serang Subadri Usuludin, dan sejumlah pejabat terkait di Provinsi Banten berkeliling di bagian dalam Pasar Rau dan menanyai hampir setiap pedagang yang dilintasinya. Seperti pedagang beras, emas, baju, sarung, minyak, bawang, cabai, telur, daging, buah-buahan dan kebutuhan lainnya.

Kepada para pedagang, Gubernur mananyakan ketersediaan barang, kondisi harga hingga siklus penjualan menjelang bulan Ramadhan ini.

"Harga bahan pangan tadi sudah dicek di area dalam dan luar Pasar Rau kondisinya relatif stabil, adapun yang fluktiatif karena kan kemarin musim hujan. Bahkan beras sampai turun Rp1.500, jadi saya lihat masih terjaga stabilitas kebutuhan pokok," kata Wahidin.

Harga daging, kata Wahidin, juga terpantau stabil pada harga Rp110.000 per kilogram sama seperti sebelumnya.

Meskipun terjadi kenaikan harga pada telur, namun hal tersebut disebabkan tingginya permintaan konsumen khususnya menjelang bulan ramadhan. Namun ia memastikan akan terus memantau pergerakan harga telur agar tidak melambung tinggi.

"Kalau pasar, misalkan supply and demand itu ketika permintaan tinggi otomatis naik. Menjelang puasa, ini memang telur relatif kita akan pantau terus jangan sampai nanti terlampau melambung. Tadi cabai stabil, bawang putih sedikit naik makanya pemerintah nanti bisa intervensi," kata Wahidin.

Oleh karenanya, Gubernur bersama dengan Kapolda melakukan pemantauan di lapangan untuk memastikan kondisi real di lapangan dan dilanjutkan dengan rapat koordinasi pengendalian harga bahan pokok di Pendopo Gubernur, KP3B, Curug, Kota Serang pada Selasa (30/4/2019).

Dalam rapat juga akan dibahas sejumlah bahan pangan yang mengalami kenaikan agar diketahui penyebabnya dan upaya pengendalian yang dapat dilakukan.

"Termasuk kasus bawang putih, nah itu nyangkutnya dimana, besok kita bahas di rapat," kata Wahidin Halim.

Gubernur mengatakan, pemerintah memiliki kewenangan untuk melakukan sejumlah upaya pengendalian diantaranya operasi pasar, intervensi pasar dan menelusuri kemungkinan adanya penimbunan, spekulator nakal dan kemungkinan-kemungkinan lain yang dapat mengganggu stabilitas harga, termasuk bekerjasama dengan Bulog.

Terkait kondisi Pasar Rau, Gubernur berharap Wakil Walikota Serang dapat memanggil pihak swasta yang mengelola Pasar Rau dan memintanya untuk lebih memperhatikan fasilitas dan kenyamanan baik pedagang maupun pengunjung pasar.

Kapolda Banten Irjen Pol Tomsi Tohir menambahkan, pihaknya akan melakukan pengecekan ke gudang-gudang penyimpanan untuk mengetahui pergerakan bahan-bahan pokok, namun demikian saat ini belum ada pergerakan dan secara umum masih relatif stabil.

"Sementara ini yang naik baru 1 item, yaitu bawang putih. Kalau cabai ini lagi kita diskusikan, rencananya besok kita ada intervensi buat bawang putih bersama Bulog ada operasi pasar. Mudah-mudahan setelah itu stabil," kata Kapolda Banten.

Mengenai antisipasi penimbunan, Kapolda Banten menyatakan bahwa mulai hari ini sudah bergerak pengecekan jalur distribusi untuk bawang putih dan bahan pokok lainnya yang terpantau melonjak.

Pewarta: Mulyana

Editor : Sambas


COPYRIGHT © ANTARA News Banten 2019