Kementerian Perdagangan menggelar operasi pasar dengan menyebar sebanyak 30 ton bawang putih di sejumlah pasar Kota Palembang, Sumatera Selatan, Senin, untuk menurunkan harga karena sejak dua pekan terakhir terus bergerak naik hingga menembus Rp48.000/kg.
Kepala Dinas Perdagangan Provinsi Sumatera Selatan Yustianus kepada wartawan sesuai operasi pasar mengatakan bawang putih yang disalurkan ini merupakan kuota tahap pertama yang diberikan Kemendag untuk mengatasi kenaikan harga di sejumlah daerah.
“Jika masih belum terkendali, akan ditambah lagi,” kata Yustianus.
Harga bawang puting di pasar tradisional melonjak tajam dari biasanya Rp20.000-Rp25.000 per kg kini tembus Rp48.000-Rp52.000 per kg.
Untuk itu, pemerintah menilai perlu dilakukan operasi pasar agar harga kembali terjangkau di masyarakat karena kebutuhan Palembang mencapai 10 ton per hari. "Setidaknya pada pekan ini sudah bisa Rp30.000/kg," kata Yustianus.
Dalam operasi pasar ini, pemerintah memperbolehkan pedagang atau pengecer membeli ke pemerintah dengan harga Rp20 kg atau, dengan ketentuan maksimal membeli dua karung dengan harga Rp450.000/karung.
Bawang putih tersebut disebar di Pasar KM 5, Pasar Cinde, Pasar Lemabang dan Pasar 16 Ilir dengan menyuplai masing-masing pasar 3,5 ton.
Sementara itu, Kepala PD Pasar KM 5 Palembang, Asmidal Busri mengatakan kenaikan harga bawang putih memang terlihat selama sepekan ini karena pasokan dari daerah lain berkurang.
Selain bawang putih, bawang merah pun mengalami kenaikan harga namun tidak setinggi bawang putih. Bawang merah mengalami kenaikan sekitar Rp3.000 hingga Rp4.000 per kilogramnya.
Sedangkan komoditas lain seperti ayam yang harganya semula Rp28.000 menjadi Rp35.000 per kilogram, namun daging sapi terbilang stabil Rp120.000 per kilogram.
Sebaliknya, adanya operasi pasar membuat sejumlah pedagang di Pasar KM5 Palembang, resah karena sudah terlanjur menyetok bawang putih dalam jumlah banyak dengan harga pembelian yang tinggi.
"Jika harga turun, kami jadi rugi karena sudah beli mahal dengan agen di Pasar Jakabaring. Apalagi saat ini sudah terlanjur stok banyak berhubung mau Ramadhan," kata Tanti (42 tahun) salah seorang pedagang di Pasar KM5.
Berdasarkan arahan dari Dinas Perdagangan Sumsel, setiap pedagang yang mengambil bawang putih dari operasi pasar ini dicatat dan didata dan diharuskan menjual dengan harga rendah. "Kami minta waktu diberikan waktu untuk habiskan stok," kata Tanti.
COPYRIGHT © ANTARA News Banten 2019
Kepala Dinas Perdagangan Provinsi Sumatera Selatan Yustianus kepada wartawan sesuai operasi pasar mengatakan bawang putih yang disalurkan ini merupakan kuota tahap pertama yang diberikan Kemendag untuk mengatasi kenaikan harga di sejumlah daerah.
“Jika masih belum terkendali, akan ditambah lagi,” kata Yustianus.
Harga bawang puting di pasar tradisional melonjak tajam dari biasanya Rp20.000-Rp25.000 per kg kini tembus Rp48.000-Rp52.000 per kg.
Untuk itu, pemerintah menilai perlu dilakukan operasi pasar agar harga kembali terjangkau di masyarakat karena kebutuhan Palembang mencapai 10 ton per hari. "Setidaknya pada pekan ini sudah bisa Rp30.000/kg," kata Yustianus.
Dalam operasi pasar ini, pemerintah memperbolehkan pedagang atau pengecer membeli ke pemerintah dengan harga Rp20 kg atau, dengan ketentuan maksimal membeli dua karung dengan harga Rp450.000/karung.
Bawang putih tersebut disebar di Pasar KM 5, Pasar Cinde, Pasar Lemabang dan Pasar 16 Ilir dengan menyuplai masing-masing pasar 3,5 ton.
Sementara itu, Kepala PD Pasar KM 5 Palembang, Asmidal Busri mengatakan kenaikan harga bawang putih memang terlihat selama sepekan ini karena pasokan dari daerah lain berkurang.
Selain bawang putih, bawang merah pun mengalami kenaikan harga namun tidak setinggi bawang putih. Bawang merah mengalami kenaikan sekitar Rp3.000 hingga Rp4.000 per kilogramnya.
Sedangkan komoditas lain seperti ayam yang harganya semula Rp28.000 menjadi Rp35.000 per kilogram, namun daging sapi terbilang stabil Rp120.000 per kilogram.
Sebaliknya, adanya operasi pasar membuat sejumlah pedagang di Pasar KM5 Palembang, resah karena sudah terlanjur menyetok bawang putih dalam jumlah banyak dengan harga pembelian yang tinggi.
"Jika harga turun, kami jadi rugi karena sudah beli mahal dengan agen di Pasar Jakabaring. Apalagi saat ini sudah terlanjur stok banyak berhubung mau Ramadhan," kata Tanti (42 tahun) salah seorang pedagang di Pasar KM5.
Berdasarkan arahan dari Dinas Perdagangan Sumsel, setiap pedagang yang mengambil bawang putih dari operasi pasar ini dicatat dan didata dan diharuskan menjual dengan harga rendah. "Kami minta waktu diberikan waktu untuk habiskan stok," kata Tanti.
COPYRIGHT © ANTARA News Banten 2019