Satu penderita demam berdarah dengue (DBD) di Kabupaten Lebak, Banten, dilaporkan meninggal dunia setelah mendapat pertolongan medis RSUD Adjidarmo Rangkasbitung.

"Pasien DBD yang meninggal dunia itu warga Kecamatan Muncang dalam kondisi sudah shock dan stadium IV," kata Kepala Bidang Pemberantasan dan Pencegahan Penyakit Menular, Dinas Kesehatan Kabupaten Lebak, dr Firman Rahmutallah, di Lebak, Jumat (8/3).

Selama ini, kasus DBD di Kabupaten Lebak cenderung meningkat karena sejak kurun Januari-Februari 2019 tercatat 51 kasus dan di antaranya satu orang meninggal dunia. 
Peningkatan penyebaran DBD itu akibat perubahan cuaca yang terkadang suhu panas juga terkadang hujan.
Biasanya, cuaca seperti itu berpotensi berkembang biak nyamuk aedes aegefsi atau nyamuk pembawa virus DBD.

"Kami minta warga agar meningkatkan kewaspadaan penyebaran DBD sehubungan perubahan cuaca itu," ujarnya.

Menurut dia, untuk memutus mata rantai penularan DBD, masyarakat mengaktifkan kembali budaya gotong royong dengan melakukan kegiatan gerakan kebersihan lingkungan, seperti mengubur, menguras dan menimbun (3-M).

Selain itu juga pemberantasan sarang nyamuk (PSN). "Kami yakin jika masyarakat melakukan kebersihan lingkungan dipastikan terbebas DBD," katanya.

Ia menyebutkan, kebanyakan mereka warga yang terjangkit DBD itu tinggal di permukiman padat penduduk sekitar perkotaan Rangkasbitung, Cibadak, Maja, Muncang, Warunggunung, Malingping, Banjarsari, Cipanas dan Kalanganyar.

"Kami berharap bila warga mengalami demam selama tiga hari, maka cepat dibawa ke rumah sakit," katanya.


 

Pewarta: Mansyur suryana

Editor : Ridwan Chaidir


COPYRIGHT © ANTARA News Banten 2019