Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Lebak, Provinsi Banten, meminta relawan tangguh di 28 kecamatan siaga menghadapi cuaca ekstrem untuk mengurangi risiko kebencanaan.
"Kita berharap relawan siaga bencana alam seiring curah hujan pada malam dan dini hari cenderung meningkat," kata Kepala Pelaksana Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Lebak Febby Rizky Pratama di Lebak, Jumat.
Masyarakat yang tinggal di daerah rawan bencana alam, kata dia, agar meningkatkan kewaspadaan potensi hujan intensitas sedang hingga lebat yang berpotensi terjadi pada malam dan dini hari.
Dalam beberapa hari terakhir, kata dia, wilayah Kabupaten Lebak dilanda hujan pada malam dan dini hari dengan intensitas sedang hingga lebat disertai angin kencang.
Baca juga: BPBD Lebak optimalkan jalur evakuasi warga dan sirine mitigasi tsunami
Namun demikian, lanjutnya, hingga saat ini pihaknya belum menerima laporan adanya korban bencana alam.
"Kami berharap semua relawan tingkat kecamatan agar melakukan pemantauan dan pengawasan daerah daerah rawan bencana alam menghadapi cuaca buruk itu," katanya.
Menurut dia, BPBD Lebak kini mempersiapkan peralatan kebencanaan, seperti kendaraan roda dua dan roda empat, serta kendaraan dapur umum. Selain itu peralatan tambang, gergaji mesin (senso), pelampung, perahu motor, pompa penyedot air, terpal, dan lainnya.
Pihaknya juga menjamin ketersediaan logistik berupa beras, aneka makanan, lauk pauk siap saji, mi instan, air minum kemasan, tenda darurat untuk menampung pengungsian hingga obat-obatan.
Baca juga: Catat, warga Kota Serang diminta siaga hadapi tujuh potensi bencana
BPBD Lebak juga berkoordinasi dengan instansi lain untuk penanganan pascabencana alam, antara lain dengan BNPB, Basarnas, Dinas Kesehatan, Dinas Sosial, Dinas Ketahanan Pangan, Dinas PUPR, TNI, Polri, PLN, dan relawan.
"Kami berkoordinasi agar penanganan pasca-bencana tidak menimbulkan korban jiwa maupun kerawanan pangan dan serangan penyakit menular," katanya.
Sementara itu sejumlah warga yang tinggal di bantaran aliran Sungai Ciujung, Cisimeut, dan Ciberang, Kabupaten Lebak, meningkatkan kewaspadaan saat curah hujan tinggi untuk mencegah banjir dan longsor.
Masyarakat yang tinggal di bantaran sungai melakukan ronda malam di lingkungan guna penyelamatan jika sewaktu-waktu terjadi banjir dan longsor.
"Kami bersama warga di sini waspada dan jika curah hujan malam hari, karena khawatir aliran sungai meluap," kata Ujang (45) warga Rangkasbitung.
Baca juga: BPBD Lebak siaga hadapi cuaca ekstrem
Editor : Bayu Kuncahyo
COPYRIGHT © ANTARA News Banten 2025