Lebak, (Antaranews Banten) - Kepala Pelaksana Harian Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Lebak Kaprawi menyatakan pemasangan alat pendeteksi dini bencana alam tsunami perlu direalisasikan guna mengurangi risiko kebencanaan.

"Kita merasa prihatin pesisir pantai selatan Lebak belum dilakukan pemasangan alat pendeteksi itu," kata Kaprawi di Lebak, Kamis.

Pesisir pantai selatan Kabupaten Lebak sepanjang 91,24 kilometer belum terdapat alat deteksi dini.  Padahal, di pesisir selatan itu rawan terjadi gempa dan tsunami.

Karena itu, pihaknya mengusulkan kepada BMKG agar direalisasikan pemasangan alat deteksi dini pencegahan bencana atau "Early Warning System" (EWS).

Pemasangan EWS  sebagai langka upaya kesiapsiagaan guna mengantisipasi bencana alam.

Pemasangan alat deteksi dini diprioritaskan di tiga titik antara lain Pantai Malingping, Cimandiri dan Bayah.  Sebab, di tiga titik jumlah penduduk begitu tinggi sehingga perlu adanya perlindungan dari ancaman bahaya gempa dan tsunami. Namun, peralatan deteksi dini itu nantinya mendapat perawatan rutin oleh BMKG.

"Kami berharap semua pemasangan deteksi dini itu mendapat perawatan agar berfungsi jika sewaktu-waktu terjadi gempa dan tsunami bisa menyelamatkan masyarakat pesisir selatan," ujarnya menjelaskan.

Menurut Kaprawi, pemasangan EWS itu sangat dibutuhkan guna mengurangi risiko kebencanaan.

Selama ini, wilayah Kabupaten Lebak merupakan daerah rawan bencana alam, seperti gempa, tsunami, banjir, longsor dan kebakaran.

BPBD Lebak berharap BMKG, Stakeholder, Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) maupun pemerintah pusat dapat memasang alat pendeteksi bencana alam tersebut.

Selama ini, BPBD juga menjalin kerja sama Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG)  Bandung dengan memasang alat sensor gempa di Desa Cimandiri Kecamatan Panggaran.

Pemasangan alat sensor tersebut bisa diketahui tanda-tanda bencana alam seperti longsor dan gempat bumi hingga mengeluarkan bunyi sirene.

"Pemasangan alat pendeteksi dini dapat mengantisipasi korban bencana alam," katanya.***3***
 

Pewarta: Mansyur

Editor : Sambas


COPYRIGHT © ANTARA News Banten 2019