Tangerang (Antaranews Banten) - Penyusunan Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) Pemerintah Kota Tangerang tahun 2019 - 2023 sudah memasuki tahap finalisasi akhir dokumen laporan dan yang menjadi menjadi fokus adalah penanganan tingkat pengangguran.
   
"Coba dikaji lagi dan sesuaikan dengan tingkat pengangguran di Kota Tangerang. Angka tertinggi pengangguran adalah lulusan SMA, bikin pelatihan-pelatihan yang dapat menjadikan nilai tambah bagi mereka untuk mendapat pekerjaan," kata Wali Kota Tangerang Arief R Wismansyah kepada Bappeda yang menyusun dokumen laporan.
   
Selain itu, Arief juga meminta agar setiap SKPD dapat membahas dan mendiskusikan berbagai program serta dapat menggali semua potensi yang ada terutama di sektor sumber daya manusia.
   
"Berdayakan sarjana -sarjana yang ada, gali lagi hasil studi banding yang dapat kita terapkan di Kota Tangerang. Jangan hanya sampai di meja kerja masing-masing, tapi tidak dituangkan idenya untuk membangun kota," tegas Arief.
   
Arief menambahkan semua kegiatan yang dilaksanakan agar terpantau dan terkoneksi satu dan lainnya, sehingga jika ada program yang tidak terlaksana dapat segera dievaluasi kendala dan solusinya. "Jadi bisa dicari solusi bersama yang paling tepat dan bisa melibatkan seluruh aspek," jelas Wali Kota.
 
Sementara itu, Kepala Bappeda Kota Tangerang Said Endrawiyanto juga mengingatkan agar para sekretaris di masing - masing SKPD dapat mengisi indikator, target dan rencana pembiayaan sesuai dengan kebutuhan dan perencanaan ke depannya.
   
"Indikator, target, dan rencana pembiayaan dalam 32 program prioritas Kota Tangerang, harus diisi sesuai dengan kebutuhannya. Ke depannya pemegang program akan terpusat pada eselon III dan didistribusikan menjadi kegiatan pada eselon IV dan terhubung dengan SKP" katanya.

Pewarta: Achmad Irfan

Editor : Sambas


COPYRIGHT © ANTARA News Banten 2018