Pemerintah Provinsi (Pemprov) Banten berharap rencana pembangunan proyek infrastruktur tanggul laut raksasa atau Giant Sea Wall di pantai utara Pulau Jawa yang dimulai dari Banten akan membantu mencegah abrasi untuk masyarakat pesisir.
Kepala Badan Perencanaan Pembangunan Daerah (Bappeda) Provinsi Banten Mahdani di Serang, Kamis, menilai proyek ini penting bagi Banten, terutama dalam mengatasi abrasi yang mengancam kawasan pesisir seperti di Pontang.
"Iya kalau kita terbuka ya, apalagi kan kita juga sering terjadi abrasi. Abrasi ini juga berdampak pada tanah pertanian dan tambak yang menjadi sumber ekonomi masyarakat," kata dia.
Di sisi lain, Pemerintah Provinsi (Pemprov) Banten masih menunggu kepastian terkait keterlibatan dalam proyek pembangunan Giant Sea Wall (GSW) yang akan membentang dari Banten hingga Gresik, Jawa Timur.
Baca juga: Sekda Banten ajak pemangku kepentingan ikut bangun rumah rakyat
Mahdani mengungkap hingga saat ini, proyek yang merupakan inisiatif pemerintah pusat tersebut belum secara resmi melibatkan daerah dalam tahap perencanaannya.
"Saya juga baru baca kemarin pagi soal ini. Selama ini pembangunan Giant Sea Wall lebih fokus dari DKI Jakarta ke arah Jawa, sementara Banten hanya terkena di titik-titik tertentu," kata dia.
Ia menjelaskan baik secara resmi ataupun lisan pihaknya belum mengetahui perkembangan terbaru mengenai pembangunan Giant Sea Wall ini, dan belum ada koordinasi lebih lanjut dengan kementerian terkait.
Jika Giant Sea Wall dibangun dalam radius 0–12 mil laut dari garis pantai, maka Pemprov Banten berpotensi terlibat dalam pembahasannya karena itu masuk dalam kewenangan provinsi. Namun, sejauh ini pihaknya masih menunggu kepastian teknis dari pemerintah pusat.
"Soal bentuk proyek ini seperti apa, apakah nanti masuk Proyek Strategis Nasional (PSN) atau tidak, kita masih menunggu arahan dari Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) serta kementerian terkait," jelasnya.
Baca juga: Pemprov Banten ikut awasi PSU di Kabupaten Serang
Selain pembangunan Giant Sea Wall, Mahdani mengatakan upaya lain untuk melindungi pesisir utara Banten dari abrasi juga terus berjalan, seperti program penanaman mangrove yang menjadi bagian dari kebijakan Dinas Lingkungan Hidup dan Kehutanan (DLHK).
Sebelumnya, Presiden Prabowo Subianto menyebut dirinya memberi tugas berat untuk Menteri Koordinator Bidang Infrastruktur dan Pembangunan Kewilayahan Agus Harimurti Yudhoyono (AHY), yang salah satunya membangun tanggul raksasa (giant sea wall) di pantai utara Pulau Jawa.
Presiden kemudian menyebutkan beberapa lokasi pembangunan tanggul raksasa itu, di antaranya mencakup pantai utara di ujung Pulau Jawa, tepatnya di Banten, sampai dengan di Gresik, Jawa Timur.
Presiden Prabowo berencana membangun tanggul laut raksasa di pantai utara Pulau Jawa sepanjang 700 kilometer dari Banten sampai dengan Jawa Timur. Presiden, dalam beberapa kesempatan, mengakui pembangunan tanggul laut bukanlah proyek jangka pendek, melainkan proyek jangka panjang yang membutuhkan waktu puluhan tahun.
Prabowo, semasa menjadi menteri pertahanan, pernah berbicara mengenai masalah tanggul laut raksasa. Dia pernah mengingatkan para pejabat negara jangan sampai pembangunan giant sea wall itu terjebak dalam kemelut politik 5 tahunan.
Jika berkaca pada pengalaman negara-negara di Eropa, pembangunan tanggul laut raksasa dapat rampung dalam waktu hingga 40 tahun.
Oleh karena itu, Presiden Prabowo, dalam periode awal kepemimpinannya, meminta jajaran menterinya untuk mengkaji pembangunan tanggul laut raksasa dari Jakarta sampai Cirebon sebagai Program Strategis Nasional (PSN) Tahun 2025.
Dalam kesempatan terpisah, Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto menyebut pembangunan tanggul laut raksasa itu masuk dalam PSN Tahun 2025. Nantinya, Airlangga menjelaskan tanggul laut raksasa Jakarta–Cirebon itu terhubung dengan tanggul pengendali banjir dan rob di Tambaklorok, Semarang, Jawa Tengah yang sudah dibangun.
Presiden Prabowo, Airlangga melanjutkan, juga telah memberi arahan kepada jajaran menteri untuk menyiapkan skema pembiayaan Kerja Sama Pemerintah dan Badan Usaha (KPBU) untuk pembangunan Giant Sea wall Jakarta—Cirebon.
Baca juga: Pemprov pastikan mobil dinas Gubernur Banten tetap digunakan
Editor : Bayu Kuncahyo
COPYRIGHT © ANTARA News Banten 2025