Pemerintah Provinsi Banten mengupayakan skema formasi Pegawai Pemerintah dengan Perjanjian Kerja (PPPK) untuk program Kementerian Pertanian "Petani Milenial" guna mengatasi pengangguran untuk diajukan ke Pemerintah Pusat.

Penjabat Gubernur Banten Al Muktabar di Serang, S9enin, mengajak seluruh pihak pemangku jabatan dan kepentingan untuk mendukung serta memikirkan kebijakan atas langkah tersebut.

"Saat ini sedang kita formulasikan skemanya, makanya kita sampaikan hal ini pada jenjang seminar juga. Agar itu bisa mendapatkan dukungan bersama, cerna bersama, dan memikirkan bagaimana implementasiannya," kata Al Muktabar.

Pemprov Banten mengajak pada generasi muda milenial untuk bekerja menjadi petani, selaras dengan Peraturan Menteri Pertanian Republik Indonesia Nomor 04 Tahun 2019 Pasal 1 ayat 4 yang menerangkan bahwa petani milenial adalah petani berusia 19 tahun sampai 39 tahun, dan/atau petani yang adaptif terhadap teknologi digital.

Baca juga: Menko Pangan sebut pemerintah berusaha tingkatkan kesejahteraan petani

Muktabar mengatakan berdasarkan data yang dirilis oleh Badan Pusat Statistik (BPS), bidang pertanian merupakan lapangan pekerjaan yang dinilai memiliki tingkat penyerapan tenaga kerja terbanyak, setelah bidang industri pengolahan atau manufaktur dan bidang perdagangan.

Sehingga menurutnya, hal ini akan sangat menjanjikan bagi generasi muda. Sebab, sektor pertanian dapat banyak menampung para pencari pekerjaan, di tengah maraknya pekerjaan yang digantikan oleh robot.

Sementara dunia terkini memiliki masalah besar pada bidang pangan, dan dan berlomba-lomba untuk bisa bertahan pada sektor pangan.

Dengan banyaknya anak muda yang berminat untuk kerja pada bidang pertanian, Al Muktabar percaya cita-cita bangsa untuk menjadi negara maju melalui pertanian dalam Asta Cita Presiden RI Prabowo Subianto dapat tercapai.

"Teknologi dan kemajuan bidang informasi dan digital bisa dimanfaatkan untuk berbagi kepada masyarakat seperti misal cara bertani di rumah, atau bagaimana cara memanfaatkan pekarangan rumah menjadi lahan pertanian. Jadi, program swasembada pangan dari masyarakat juga bisa terwujud melalui sosialisasi dan pemanfaatan digitalisasi informasi," kata dia.

Baca juga: Petani Lebak sebut program pompanisasi tingkatkan tanam jadi tiga kali

Pewarta: Devi Nindy Sari Ramadhan

Editor : Bayu Kuncahyo


COPYRIGHT © ANTARA News Banten 2024