Lebak (Antaranews Banten) -  Perahu KM Barokah yang mengalami kecelakaan laut  di Perairan Cikeusik,Kabupaten Pandeglang, Banten, mengangkut sebanyak 20 rombongan dari Institut Pertanian Bogor (IPB) untuk melakukan penelitian satwa primata di Pulau Tinjil.
     
Kepala SAR Banten Zaenal Arifin saat dihubungi, Kamis, mengatakan pihaknya bergerak cepat untuk melakukan penyelamatan evakuasi kecelakaan laut sehingga tidak menimbulkan banyak korban.
     
Saat ini, jumlah penumpang KM Perahu Barokah sebanyak 24 orang dan 20 orang rombongan IPB, 2 krew kapal dan 2 koki.
     
Namun, 2 koki yang dibawa rombongan IPB dilaporkan meninggal dunia atas nama Atiah (50) dan Emah (55) warga Binuangeun,Kecamatan Wanasalam Kabupaten Lebak.
     
"Kami bekerja sama dengan Ditpolair Banten, nelayan, BPBD untuk menyelamatkan korban kecelakaan laut itu," katanya.
     
Menurut Zaenal, rombongan IPB diantaranya terdapat warga asing yang akan melakukan penelitian primata di Pulau Tinjil, Kabupaten Pandeglang.
     
Namun, gelombang tinggi mencapai empat meter menghantam Perahu KM Barokah hingga terbalik.
     
"Beruntung, tindakan penyelamatan begitu cepat dan hanya dua orang meninggal dunia," katanya.
     
Sementara itu, Kastpolair Polres Pandeglang Ajun Komisaris Trisno Riyanto mengatakan akibat kecelakaan laut itu dilaporkan dua orang meninggal dunia dan 22 orang selamat.
     
"Kedua warga yang meninggal dunia itu sudah diambil oleh keluarganya," katanya.

Baca juga: Dua Meninggal Kecelakaan Di Perairan Cikeusik Pandeglang

Pewarta: Mansyur

Editor : Ganet Dirgantara


COPYRIGHT © ANTARA News Banten 2018