Kepala Kantor Perwakilan Bank Indonesia (BI) Provinsi Banten Ameriza Ma'aruf Moesa, di Serang, Jumat, memproyeksikan pertumbuhan ekonomi Banten pada 2025 akan tumbuh pada kisaran 4,8 hingga 5,6 persen atau naik 0,1 persen dibandingkan dengan kondisi Banten saat ini.
"Sedikit membaik, karena ada faktor tambahan pembangunan dua proyek strategis nasional, dan satu kawasan ekonomi khusus, termasuk mulai beroperasinya PT Lotte Chemical Indonesia, serta jalan tol Serang-Panimbang yang sudah jadi sehingga pariwisata bisa hidup," katanya.
Kondisi perbaikan ekonomi Banten juga didorong oleh penurunan suku bunga acuan, meningkatnya sektor konstruksi, serta kinerja ekspor yang menguat ditopang oleh membaik nya komoditas ekspor pasar logam.
Baca juga: Tol Serang-Panimbang dipastikan Lebak "dibanjiri" investor
Baca juga: Tol Serang-Panimbang dipastikan Lebak "dibanjiri" investor
"Tahun 2024 terpantau flat, namun jika dibandingkan dengan wilayah lain kita bersyukur, karena lebih tinggi," katanya menambahkan.
Ameriza menilai, pertumbuhan ekonomi tersebut juga dipengaruhi oleh tingkat inflasi di Banten sebesar 2,03 persen secara tahun berjalan.
"Dari Januari sampai September Banten inflasi di angka 2 persen, ini merupakan sejarah biasanya inflasi Banten itu ada di 3 persen," katanya menjelaskan.
Baca juga: Presiden Jokowi tandatangani PP Kawasan Ekonomi Khusus baru di Banten
Baca juga: Presiden Jokowi tandatangani PP Kawasan Ekonomi Khusus baru di Banten
Sementara itu, Kepala Kantor OJK Jabodebek dan Provinsi Banten Roberto Akyuwen menambahkan, dari sisi kinerja perbankan kredit masyarakat di Banten terus mengalami peningkatan, dari Rp203 triliun pada Juli 2024 menjadi Rp205 triliun pada Agustus 2024.
"Sebenarnya baik-baik saja semua potensi keuangan mendukung aktivitas ekonomi, semua bank mempunyai kinerja yang cukup baik," katanya.
Meski demikian, tantangan yang menjadi fokus utama ialah digitalisasi telah mengubah pola perilaku masyarakat di Indonesia termasuk di Banten dan secara tidak langsung juga berpengaruh terhadap kebutuhan masyarakat akan layanan keuangan berbasis digital.
"Oleh sebab itu, OJK gencar melakukan edukasi kepada masyarakat, ASN, kepolisian, guru, pelajar dan harus ditelaah kembali segmen apa saja yang memang pas untuk dilakukan literasi dan inklusi keuangan secara masif dan merata," katanya.
Baca juga: Pemprov Banten sebut sektor properti tingkatkan produktivitas masyarakat
Baca juga: Pemprov Banten sebut sektor properti tingkatkan produktivitas masyarakat
COPYRIGHT © ANTARA News Banten 2024